JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Peneliti Themis Indonesia, Feri Amsari, mengatakan pihaknya juga mendapat dugaan partisipasi Polri dalam Pemilihan Presiden Bersama Daerah (Pilkada) 2024.
Ia mengatakan, persepsi tersebut serupa dengan PDI Perjuangan yang menggunakan kata partai coklat atau parkok untuk keterlibatan polisi dalam memenangkan sejumlah calon kepala daerah.
“Saya kira untuk menyampaikannya secara lantang kepada masyarakat, sepertinya pemaparan PDI Perjuangan (soal parkok) harus diterima,” kata Feri di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (12/12). /2024).
Baca juga: PDI-P Punya Bukti Keterlibatan Parcok di Pilkada 2024, Jadi Modal Gugat ke Mahkamah Konstitusi.
Namun, kata dia, partisipasi organisasi masyarakat sipil telah melampaui partisipasi polisi dalam politik aktif bahkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Jangan lupa, kejadian ini sudah kita peringatkan pada pemilu presiden lalu sebelum pilkada, ujarnya.
“Bagaimana teman-teman partai politik digunakan dalam pemilihan presiden dan bagaimana teman-teman tersebut disalurkan melalui lembaga Kementerian Dalam Negeri. “Itu sudah dijelaskan dan faktanya temuan kami,” jelasnya.
Baca Juga: PDI-P Reformasi, Golkar: 10 Tahun Berkuasa, Ada Tuduhan Parcok?
Feri mengatakan, berdasarkan temuan Themis Indonesia, beberapa petugas polisi mendatangi kepala desa dan memerintahkannya untuk memilih calon beberapa kepala daerah.
Namun di sisi lain, ia menyayangkan informasi keterlibatan polisi tidak dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK) dalam proses pembahasan kasus pilkada.
“Harus kita akui, yang menyakitkan adalah kecurangan itu sudah terlihat jelas di lapangan. Namun keberanian untuk membawa kasus ini ke Mahkamah Konstitusi untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa kecurangan yang tidak biasa melibatkan aparat hukum bernama Parcok, belum terjadi. , “tambahnya.
Baca juga: Saksi Edy Rahmayadi tuduh Bobby Nasution menang Pilgub Sumut karena Parcok
Sebelumnya, sejumlah petinggi PDI Perjuangan meluruskan tudingan keterlibatan polisi dalam mengalahkan sejumlah orang penting di daerah pada Pilkada 2024 serentak.
Namun hal tersebut tidak didukung oleh partai politik lain (parpol) di DPR RI.
Bahkan, gagasan pro banteng untuk membentuk lembaga Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendapat tentangan dari partai politik lain. Dengarkan berita terbaik dan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.