sp-globalindo.co.id – Perangkat audio seperti TWS (True Wireless Stereo), earphone, atau headphone kini banyak digunakan konsumen untuk mengakses berbagai hiburan seperti mendengarkan musik, menonton film, bermain game, dan lain-lain.
Banyak pengguna yang lebih memilih menggunakan TWS atau headphone karena perangkat tersebut mampu memberikan pengalaman mendengarkan audio berkualitas tinggi dengan suara yang kaya dan detail.
Baca Juga: Fitur Tersembunyi iOS Ini Sangat Cocok Bagi Pengguna iPhone yang Ingin Jaga Kesehatan Mata
Dengan demikian, mendengarkan musik atau bermain game akan menjadi lebih menarik. Meski dapat memberikan audio yang menarik, namun penggunaan headphone dan perangkat audio lainnya memberikan dampak buruk pada pendengaran penggunanya.
Suara keras dari headphone kemungkinan besar akan merusak pendengaran. Beberapa gejala gangguan pendengaran akibat penggunaan headset atau TWS pada tingkat tinggi adalah sebagai berikut: Telinga berdengung, berdenging atau berdenging. Kesulitan mendengar suara di lingkungan yang sibuk atau bising. Kesulitan memahami suara yang dibuat orang lain. Dengarkan audio berkualitas tinggi.
Masalah gangguan pendengaran akibat paparan kebisingan berlebihan harus dihindari karena bersifat progresif sepanjang hidup, demikian dilansir dari situs resmi United State University of Utah Medical Research Center.
Artinya, jika mengalami perubahan pendengaran sementara, pengguna mungkin akan mengalami gangguan pendengaran di kemudian hari yang terjadi pada tingkat dan waktu paparan yang lebih rendah.
Untuk menghindari gangguan pendengaran yang berbahaya, pengguna yang lebih memilih headphone atau TWS harus mengetahui seberapa kedap suara headset tersebut. Jadi, berapa volume headset yang aman? Ukuran headset yang aman
Kate Johnson, seorang ahli perawatan pendengaran di Universitas Utah, mengatakan bahwa semakin keras telinga mendengar dari perangkat audio, semakin cepat pula gangguan pendengarannya.
Baca juga: Cara Menggunakan Headphone Agar Telinga Tidak Sakit
Perangkat audio masa kini mampu menghasilkan tingkat suara hingga 120 dBA. Sebagai referensi, dB (desibel) adalah satuan untuk mengukur suara.
Sedangkan dBA (A-weighted decibel) merupakan satuan ukuran intensitas bunyi yang memperhitungkan sensitivitas telinga manusia terhadap frekuensi tertentu.
Mendengarkan audio pada tingkat suara 120 dBA dapat menyebabkan gangguan pendengaran dalam hitungan detik. Intensitas suara yang dianggap aman bagi pendengaran manusia adalah sekitar 65 – 85 dBA.
Intensitas bunyi pada kisaran ini umumnya sama dengan volume ucapan manusia. Saat diaktifkan di perangkat audio, pengguna dapat menjaga volume pada 60 persen atau di bawah level volume maksimum untuk menghindari hilangnya audio.
Ada banyak aplikasi di ponsel saat ini yang dapat mengukur tingkat suara. Contohnya adalah aplikasi NIOSH Sound Level Meter di iPhone atau Sound Meter di ponsel Android. Pengguna dapat menggunakannya untuk memastikan suara yang didengarnya tidak melebihi batas aman.
Selain mengatur volume headset pada tingkat yang aman, pengguna juga harus memperhatikan durasi penggunaan untuk melindungi pendengarannya. Lantas, berapa lama amankah menggunakan headset? Waktu yang aman untuk menggunakan headset
Dikutip dari American Osteopathic Association, James E. Foy, seorang ahli osteopati anak, mengatakan bahwa mendengarkan audio melalui headset dengan volume tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran seumur hidup pada anak-anak dan remaja.