BEIRUT, sp-globalindo.co.id – Sebuah peluru artileri yang tidak meledak menghantam pangkalan kontingen Italia dalam misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon.
Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani berbicara dengan timpalannya dari Israel Gideon Saar dan memprotes serangan Israel tersebut.
Pernyataan Italia yang dikutip Reuters, Sabtu (16/11/2024) menyebutkan, serangan terhadap personel Italia dan infrastruktur Pasukan Sementara PBB di Lebanon.
Baca juga: Biden Bertemu Xi Jinping Hari Ini untuk Sisa Mandatnya, Apa yang Dibicarakan?
Tajani mengatakan, keamanan prajurit UNIFIL harus terjamin oleh semua pihak.
Italia juga menegaskan serangan itu tidak bisa diterima, meski granatnya tidak meledak.
Sebuah pernyataan Italia mengatakan Saar telah menjamin penyelidikan atas insiden granat tersebut.
Misi PBB yang beranggotakan 10.000 orang, yang dibentuk berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB pada tahun 2006, ditempatkan di Lebanon selatan untuk memantau operasi militer di sepanjang “garis biru” yang memisahkan Lebanon dari Israel.
Namun, Israel memulai kampanye daratnya melawan Hizbullah di Lebanon pada akhir September 2024.
Baca juga berita ini: Ribuan orang di Roma rela antri satu jam untuk selfie di depan cermin
UNIFIL juga menuduh Pasukan Pertahanan Israel sengaja menyerang pangkalannya, termasuk menembaki pasukan penjaga perdamaian dan menghancurkan menara pengawas. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.