ANKARA, sp-globalindo.co.id – Dalam dua minggu, bea cukai Turki menyita hampir sembilan ton sabu.
Menurut petugas bea cukai Ali Yerlikaya, dalam kurun waktu tersebut ada 4,16 ton sabu yang disita.
Jumlah tersebut termasuk 3,5 ton di Istanbul dan sisanya di kota-kota lain, termasuk Izmir di barat dan Hakkari dekat perbatasan dengan Iran dan Irak.
Baca juga: Serangan Israel Berkali-kali di Lebanon Picu Eksodus Warga Sipil Secara Massal
“Pada awal November, lebih dari 4,5 ton ditemukan di tiga truk yang melewati Turki dari Iran,” lapor Layanan Bea Cukai Turki pada Kamis (14 November 2024).
Diketahui, polisi Turki menyita hampir 22 ton sabu pada tahun lalu.
Jumlah ini merupakan peningkatan yang cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Metamfetamin adalah stimulan yang efeknya dua hingga lima kali lebih kuat dan tahan lama dibandingkan amfetamin, dan juga memiliki potensi kecanduan yang lebih besar, kata para ahli.
Obat sintetik yang populer di Turki ini dijual di Eropa atau Amerika Utara dalam bentuk kristal, bubuk, kapsul atau tablet.
Badan Narkoba Uni Eropa mengatakan peningkatan penyitaan sabu di Turki disebabkan oleh peningkatan produksi di Iran dan Afghanistan.
Baca juga: Hari Ini, 500.000 Siswa Korea Selatan Ikuti Ujian Terberat di Dunia, dan Lagu APT Ganggu Konsentrasi
Pasalnya, perdagangan kini meningkat sejak Taliban memberlakukan larangan penanaman opium poppy yang digunakan untuk memproduksi heroin pada tahun 2022. Dengarkan berita terkini dan kompilasi berita langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.