Compas.com -Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Haryro Arbi, mendukung Program Naturalisasi Manusia Nasional Indonesia, dikritik oleh House of Representative of X -Honored Anita Jacoba Gah.
Anita Yakoba GA dari kelompok parlemen Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat X di Gedung Parlemen pada hari Senin (11 April 2024) mengeluh tentang permintaan naturalisasi pemain PSSI dan mengatakan tidak ada atlet di Indonesia.
Haryro Arbi sepakat bahwa Indonesia bukan atlet yang buruk, tetapi dia sepakat bahwa program naturalisasi sedang berlangsung. Juara dunia 1995 dan pemenang dari empat gelar Piala Thomas percaya bahwa banyak Diaspora ingin membuat Indonesia, termasuk pemain sepak bola.
“Ya, memang benar bahwa kita bukan atlet yang miskin, tetapi menurut saya program yang dinaturalisasi harus dilanjutkan. Mereka adalah atlet yang dinaturalisasi dengan keinginan untuk berjuang untuk Republik Indonesia.
Baca juga: Kevin Dick bukan naturalisasi terakhir untuk tim nasional Indonesia
Menurut Hariyanto Arbi, naturalisasi pemain tim nasional Indonesia memiliki efek positif pada promosi kompetisi sehat di antara atlet sepak bola di negara ini.
“Jadi bagaimana atlet kita?
“Tidak secara langsung, ini bisa menjadi pendorong bagi atlet kami yang dapat memiliki kualitas yang dapat melebihi,” kata Harynto Arby.
Program naturalisasi, yang disebut Hariyanto Arbi, juga dapat membantu pengembangan sepak bola Indonesia.
Baca juga: Tim Nasional Indonesia sedang mengumpulkan jadwal untuk Jepang dan Arab Saudi
“Memiliki naturalisasi ini benar -benar merupakan program akselerasi PSSI, sehingga sepak bola Indonesia tumbuh. Nanti, ia akan memiliki pengaruh sebagai semangat, tekad dan kehendak masyarakat kita juga akan berbeda untuk sepakbola,” katanya. Hasil penelitian
Sebuah studi indikator politik Indonesia, yang diterbitkan pada hari Selasa (5 November 2024), menunjukkan bahwa 71,5 persen masyarakat menyetujui program naturalisasi tim National Indonesia atau disetujui secara kategoris.
Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif Exco dan juru bicara PSSI, mengatakan program naturalisasi telah diadakan sebelum Eric Tohir menjadi ketua umum PSSI.
Bersama dengan Eric Tohir, PSSI menjamin bahwa pemain yang dinaturalisasi berkualitas tinggi dan meningkatkan tingkat permainan tim nasional.
Baca juga: Dukung ribuan warga Korea Selatan yang bersedia meninggalkan tim nasional Indonesia melawan Jepang
“Ini berarti bahwa kinerja kami disetujui oleh orang -orang Indonesia ketika mencari pemain berkualitas tinggi. Ini berarti bahwa kami telah bekerja dengan baik. Ada naturalisasi di masa lalu, tetapi publik tidak tahu kualitasnya. Sekarang kami memilih pemain yang tidak bermain game,” kata Arya.
Arya mengatakan bahwa PSSI sangat terbuka dengan berbagai bahan baku, termasuk jumlah pemain alami, yang dianggap terlalu banyak untuk sejumlah partai.
Dia juga membantah PSSI bahwa pelatihan pemain muda harus mengesampingkan penemuan populasi Indonesia di semua tingkat usia.