sp-globalindo.co.id – Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan mengelola program 3 juta rumah di masa kepemimpinannya.
Implementasi program ini harus menunggu, karena permasalahan perumahan rakyat di Indonesia masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Tunggakan atau rumah tidak layak huni.
Prabowo pernah mengatakan partainya berjanji akan membangun 3 ribu rumah untuk rakyat.
“1 juta di pedesaan, 1 juta di pesisir, dan 1 juta di perkotaan,” ujarnya, Minggu (2/4/2024) dalam debat kelima Pemilihan Presiden (Pillpress) 2024.
Lebih lanjut, berdasarkan informasi dokumen visi dan misi Prabowo-Gibran, mereka menargetkan jaminan rekonstruksi atau pembangunan 25 rumah per tahun (2 juta rumah) per desa.
Sedangkan 1 juta rumah sisanya di perkotaan berbentuk hunian vertikal (rumah susun murah) yang dikenal dengan rumah susun yang dihuni pemilik (rusunami) dan rumah susun sewaan (rusunawa).
Oleh karena itu, target penjaminan pembangunan atau rekonstruksi perumahan mencapai 3 juta unit rumah di tingkat nasional.
Baca Juga: Hasyim Minta Desain Rumah Subsidi Tak Seragam
Ketua Satgas Perumahan Hashim Jojohadikusumo, adik laki-laki Prabowo, mengatakan program pembangunan 3 juta rumah setiap tahunnya merupakan bagian dari pemberantasan permukiman kumuh.
“Bukan sekedar nutrisi, tapi jika anak-anak mendapat makan dua kali sehari di sekolah tapi harus kembali ke gubuk dan tinggal bersama penyu dan hewan, itu tidak menyelesaikan masalah, maka perumahan yang layak menjadi sangat penting,” ujarnya. Dijelaskannya pada acara Propertyonomic by Real Estate Indonesia (REI) yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada Kamis (10/10/2024). Target 16 juta rumah
Hashim menekankan, targetnya adalah membangun 3 juta rumah dalam satu tahun. Sehingga 15 juta rumah akan dibangun dalam kurun waktu atau lima tahun di bawah kepemimpinan Prabowo.
Namun menurutnya, dengan sifat masyarakat Indonesia yang cepat puas, Satgas Perumahan memasang target lebih tinggi, bahkan mencapai 16 juta rumah yang dibangun dalam lima tahun.
“Kita harus pasang target lebih tinggi karena kita sudah kenal masyarakat Indonesia kan? Kalau targetnya 15 juta, 11 juta sudah terpenuhi, kalau bisa 16 juta,” ujarnya. Kontraktor akan mengaturnya
Adik laki-laki Prabowo ini mengatakan, proyek 2 juta rumah di pedesaan tersedia untuk pengusaha kecil dan pengembang.
“Dibangun oleh pengusaha kecil, pengusaha kecil, UKM, koperasi, BUMD,” ujarnya.
Hashim menjelaskan, hal itu dilakukan untuk meningkatkan industri kelas menengah. Oleh karena itu, Hasyim melarang pengembang besar ikut serta dalam proyek perumahan 2 juta di desa tersebut.
“Jadi mohon maaf, kalau keluarga Siputra punya kontraktor, maaf jangan masuk desa,” ucapnya tegas.
Baca Juga: REI: Program 3 Juta Rumah Akan Kurangi Kemiskinan dan Depresi
Sementara itu, Hashim mengatakan, untuk proyek 1 juta perumahan di perkotaan akan berbentuk hunian vertikal karena tidak tersedianya lahan.
Untuk 1 juta apartemen di kota itu, Hashim menegaskan proyek tersebut akan terbuka untuk semua pengembang dalam dan luar negeri.
Hashim mengatakan, perusahaan asal Qatar dan China sudah melirik proyek 1 juta rumah di kawasan perkotaan Prabowo. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.