Gaza, kompas.
Di tengah ekspansi tersebut, investor internasional telah meluncurkan upaya baru untuk menghadapi tantangan Qatar.
Salah satu serangan terbesar terjadi pada Sabtu pagi, ketika keluarga Gola diserang di Kota Gaza, menewaskan 12 orang, termasuk banyak anak-anak.
Baca Juga: Dua Hari Serangan Israel Diantara Senjata Gaza, 130 Orang Tewas
“Sebagian besar penghuni rumah adalah perempuan dan anak-anak, semuanya manusia,” kata Ahmed Ayan, anggota keluarga Reuters.
Tim penyelamat terus mencari korban di bawah reruntuhan bangunan yang rusak.
Tentara Israel mengatakan pihaknya terus melakukan operasi di Nannon, sebelah utara Gaza, yang telah menjadi lokasi perang selama tiga bulan.
Dalam pernyataannya, tentara mengatakan telah menghancurkan kelompok militan yang digunakan Hamas.
Namun hingga kini, belum ada tanggapan resmi terkait penyerangan rumah keluarga Gola tersebut.
Serangan lain di Gaza menghantam sebuah mobil di Deir al-Bala, menewaskan tiga orang.
Dalam tiga bulan terakhir, jumlah korban tewas di Palestina terus meningkat, dengan lebih dari 4.500 orang tewas sejak awal konflik, menurut data Kementerian Kesehatan di Gaza.
Baca juga: Serangan Gaza Tewaskan 71 Warga Palestina, Sebut Israel Dukung Hamas
Setelah kekerasan terjadi, upaya pers kembali ke api unggun.
Seorang penerjemah dari Qatar, Mesir dan negara-negara Mesir bertemu di Doha untuk membahas kesepakatan yang dapat mengakhiri perang 15.
Hamas telah menyatakan komitmennya untuk mencapai kesepakatan, namun sejarah jumlah korban belum jelas.
Baca juga: Suhu Tubuh Rendah Masih Merenggut Nyawa Anak-anak di Gaza
Presiden AS. Joe Biden dan timnya mendesak kedua belah pihak untuk menyetujui perjanjian tersebut, terutama menjelang pergantian pemerintahan di Amerika Serikat, dengan dilantiknya Presiden Terpilih Donald Trump.
Tonton berita terkini dan berita yang kami pilih langsung di ponsel Anda. Pilih Akses Channel Andalan Anda di komproas.com whatsapp Pastikan untuk menginstal aplikasi whatsapp.