SUMY, KOPOMPAS.com – Presiden Volodymir Presiden Navolodymsir meminta tanggapan internasional yang sulit di Rusia setelah dua smy smy ringkasan balistik hits setiap hari (13/4/2025).
Baca Juga : Kisah Rumah di Tengah Jalan Tol, Pemilik Menyesal Tolak Ganti Rugi Rp 3 Miliar
Serangan itu menewaskan sedikitnya 34 orang dan terluka 117 lainnya, termasuk banyak anak dan bayi yang baru lahir.
“Dua panah Rusia mencapai jumlah itu. Mesin pertama menghancurkan struktur universitas, panah kedua terluka.
Baca juga: Putin Mengumumkan Senjata Rusia – Ukraina Cebeken di Paskah
Serangan ini terjadi menurut Monumen Pasir Palma, Hari Suci untuk Orang Kristen, di mana banyak warga yang bersiap untuk menghadiri gereja.
“Hanya bajingan yang menyakitkan yang bisa melakukan hal -hal seperti itu,” kata Labensky.
Shiloh, beberapa negara terkemuka, disebut para pemimpin, dan komunitas internasional memberikan belasungkawa dan mengkritik tindakan ini.
Namun, Zelevensky menekankan bahwa belasungkawa tidak cukup untuk mencegah kemarahan.
“Pertempuran akan berakhir hanya jika kejahatan itu tak terlupakan dan jika ada tekanan dari penyerang. Saat ini, itu tidak terjadi,” katanya.
Labelensky juga mempromosikan penolakan Rusia terhadap proposal akhir dan bersyarat akhir yang dibawa oleh Amerika Serikat bulan lalu. Menurutnya, sikap Moskow menunjukkan bahwa Kremlin bermaksud untuk menghentikan perang.
Baca Juga : Mengapa UI Menangguhkan Kelulusan Program Doktor Bahlil Lahadalia?
“Mereka (Rusia) tidak takut. Itu sebabnya ada panah dan sekitar 100 drone yang disusun di malam hari, sebagian besar jenis catur,” katanya.
Atas dasar ini, dia kembali meminta persahabatan untuk tidak diam. Labelensky mendesak tekanan ini di Rusia dan segera mengembangkan, baik permintaan, dukungan militer dan penindasan politik.
“Perang ini bersalah, dan dunia harus melakukannya dengan dedikasi sehingga penyerang bisa merasa nyaman kehabisan hukuman,” katanya.
BACA JUGA: Kami memikirkan stok upaya kebakaran Ukraina jika tidak ada kemajuan
Trump menyebut serangan sebagai kesalahan
Dari Washington, Presiden AS Donald Trump menyatakan belasungkawa karena tragedi Symy. Dia menyebut serangan ini sebagai insiden buruk, tetapi mengatakan rincian yang diterimanya menunjukkan bahwa ini terjadi karena kesalahan.
“Mereka mengatakan bahwa serangan itu adalah kesalahan, tetapi tetap saja, itu adalah hal yang mengerikan. Saya pikir seluruh perang adalah hal yang buruk,” kata Trump (13/4/2025).