SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Sering Terabaikan, Diabetes Pada Anak Terjadi Akibat Pankreas Rusak

sp-globalindo.co.id – Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang semakin meningkat di seluruh dunia, termasuk pada anak-anak. 

Kasus DM pada anak, khususnya tipe 1, seringkali terabaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat dan petugas kesehatan.  

Dokter Spesialis Anak Prof. Dr. Dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), Subsp.End., FAAP, FRCPI (Hon.) menjelaskan DM tipe 1 pada anak disebabkan oleh rusaknya sel pankreas melalui proses penyakit autoimun sehingga menyebabkan kekurangan total. insulin.  

Masalah terbesar di Indonesia adalah kurangnya kesadaran bahwa DM dapat terjadi pada anak-anak. Oleh karena itu, kasus DM pada anak seringkali tidak disadari hingga keadaannya sangat serius, tulis Aman dan Antara, Senin (12/9). /2019). 2024).  

Baca juga: Apa Perbedaan Pradiabetes dan Diabetes? Berikut detailnya…

Menurut data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2022, terdapat 1,2 juta anak di bawah usia 19 tahun di seluruh dunia yang menderita DM tipe 1.  

Gejala diabetes pada anak antara lain sering haus, sering buang air kecil, mudah lelah, berat badan turun, lapar, dan sering terkena infeksi mata. 

Pada kasus yang parah, anak bisa mengalami ketoasidosis diabetik (DKA) yang ditandai dengan sesak napas, mual, muntah, sakit perut, bahkan pingsan.  

“Jika DKA tidak segera ditangani, bisa berakibat fatal,” kata Aman.  

Baca juga: 6 Buah Kering yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes, Apa Saja?

Penanggulangan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan komprehensif melalui lima upaya utama yaitu suntikan insulin, pengendalian gula darah, pengelolaan gizi, olahraga dan edukasi.  

“Suntikan insulin dianjurkan karena tubuh anak penderita DM tipe 1 tidak memproduksi insulin. Cara pemberian insulin yang paling efektif selama ini adalah dengan suntikan di bawah kulit,” kata Amman.  

Pemantauan gula mandiri juga sebaiknya dilakukan empat kali sehari, yaitu pada pagi hari saat bangun tidur, sebelum makan, 1,5-2 jam setelah makan, dan sebelum tidur. Hal ini untuk memastikan dosis insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.  

Aman menambahkan, pola makan anak penderita DM tipe 1 harus dipantau untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan mencegah komplikasi. 

Pola makan yang dianjurkan adalah 45-50 persen karbohidrat, 15-20 persen protein, dan kurang dari 35 persen lemak.  

“Orang tua sebaiknya belajar menyesuaikan dosis insulin berdasarkan jumlah makanan yang dimakan anak agar pola makannya lebih mudah,” ujarnya.  

Baca juga: Diabetes Meningkat pada Anak: Perlunya Deteksi dan Pencegahan Dini

Selain itu, olahraga merupakan bagian penting dalam penanganan DM tipe 1, membantu menjaga kesehatan tubuh, mengurangi kebutuhan insulin, dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.  

“Waktu olahraga 60 menit sehari, termasuk olahraga dan penguatan otot dan tulang. Penguatan otot dan tulang sebaiknya dilakukan tiga kali seminggu,” kata Haman.  

Meski memerlukan pengobatan khusus, anak penderita DM tipe 1 bisa tetap sehat, bahagia, dan sukses seperti teman-temannya. 

Dengan penanganan yang tepat, anak penderita diabetes dapat mencapai impiannya tanpa batas. Dengarkan berita terbaru kami dan pilih langsung di ponsel Anda. Pilih saluran baru yang ingin Anda ikuti di saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *