JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Setara Center telah menerima sedikitnya 130 kasus dari Polri. Persoalan ini terungkap berdasarkan penelitian yang dilakukan selama tiga tahun terakhir.

Pada hari Rabu, Ismail Hasani, Direktur Pusat Tata Kelola SETARA, mengatakan: “Penyelidikan ini telah mengungkap 130 masalah praktis dan telah ditempatkan di Polri dan mencakup seluruh bidang pekerjaan dan tanggung jawab hukum tugas Polri.” (9/10/2024)

Tugas konstitusional yang dimaksud antara lain adalah perlindungan masyarakat, penegakan hukum, serta keselamatan dan keamanan.

Ismail mengatakan banyak permasalahan baik di dalam maupun di luar dan Polri harus segera meresponsnya. Meski beberapa di antaranya sudah diperbaiki oleh Polri.

Ke depan, permasalahan yang perlu segera diatasi antara lain pengawasan dan akuntabilitas Polri.

Baca Juga: Polri Tetapkan 7 Tersangka Judi, Termasuk 1 Orang Tionghoa

Sementara di luar, tantangan yang perlu segera diatasi adalah perkotaan dan perubahan teknologi yang mengharuskan Polri melakukan pendekatan keamanan personal.

Ia menjelaskan, kajian tersebut memperkuat rencana politik transformasi Polry dengan fokus pada empat pilar demokrasi, yakni kemanusiaan, integritas, antikorupsi, operasional modern, dan perubahan positif.

“Dalam rangka pemantauan berkala terhadap kinerja Polri, laporan penelitian ini akan digunakan oleh para analis dan aktivis hukum dalam rangka mendukung transformasi institusi keamanan dan memperkuat tanggung jawab institusi tersebut,” tegasnya.

Menurut Antara, Ismail setuju bahwa lembaganya akan memanfaatkan laju perubahan kepemimpinan negara untuk memberikan masukan mengenai masalah-masalah di kepolisian negara yang perlu segera diatasi.

“Di bawah kepemimpinan Pak Prabowo, hasil kajian akan kami sampaikan sebagai rekomendasi publik, baik dari para ahli maupun masyarakat, yang akan menjadi dasar perumusan kebijakan untuk memperkuat reformasi kepolisian nasional,” ujarnya.

Baca juga: Gaji Hakim Dibekukan Sejak 2012, Gaji Polisi Naik di Tengah Isu Kerja Sama Peradilan

Ismail meyakini penelitian yang dilakukan organisasinya dapat memberikan pemikiran untuk menjadikan Polri sebagai institusi yang demokratis dan humanis, Polri yang berintegritas dan anti korupsi, Polri yang modern dan akhirnya Polri yang penuh makna.

“Ini yang kita sebut dengan empat pilar Polri. Ini semangat penyidikan yang sesungguhnya,” ujarnya. Dengarkan berita terkini dan pilih berita di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda memiliki aplikasi WhatsApp.