Jakarta -seyyoil Hasani, Rusttive of Kompas.com, mengatakan bahwa ada 37 menyangkal antara TNI dan tarikan untuk dekade sebelumnya.
Read More : Prabowo Akan Boyong Menteri ke Akmil, Golkar: Untuk Perkuat “Chemistry”
Ismail membahas revisi hukum TNI ke Dewan Dewan pada hari Selasa ke Kompleks Parlemen Jakarta.
Secara incial memberikan penyebab berbagai konflik antara TNI dan Polandia. Salah satunya adalah faktor sosiologis praktis.
“Ini adalah judul yang kami deteksi dalam konflik di permukaan, laut, dan di kamp, dapat menangkap alasan kami memiliki selusin tnail untuk masa lalu,” Ismail.
Sesuai, karakter sosiologis praktik ini disebabkan oleh latihan dengan input lotti dengan polisi.
Kami juga membaca: SIE DIPPED TRS DISKUSI DPP: Pensiun Pensiun, Tempat Perkawinan dan Larangan Bisnis
“Ini adalah downtown sosiologis praktis yang lebih diperdebatkan, situasi dalam manfaat, yang merupakan petunjuk dalam peran itu, dalam 20 tahun terakhir.
Jadi hukum hukum Anda penting untuk menyelesaikan masalah ini.
Ismail mengatakan: “Saya menyebut debat sosiologis praktis yang menunjukkan pentingnya RUU TNI.”
Read More : Bagaimana Respons Kapolri dan DPR Terkait Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan?
Untuk info lebih lanjut, 2019-20nge Aberta 20194 memang memutuskan untuk membatalkan Polisi Nasional tahun 2004) dan hukum (hukum) dalam hukum 2 pada tahun 2002.
Hukum dan hukum Kepolisian Nasional dua bersedia direvisi sesuai dengan proposal inisiatif DPR.
Harap Baca: Kunras meminta DPRO untuk membatalkan ulasan TNI dan hukum kebijakan: kesempatan untuk kembali ke pesanan baru
Diskusi telah dibatalkan karena peninjauan banyak item dicatat dalam peraturan ini.
Namun, Dewan Indonosian (2024-2029) Revisi 34, 2004, 2004, 2004. Pilih saluran kerja utama ke Kompas.com Whankel Whatsapp. Pastikan Anda menginstal aplikasi WhatsApp.