DEPOK, sp-globalindo.co.id – Dalam upaya mendukung transisi energi berkelanjutan, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) fokus mengembangkan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
CEO PT TMMIN Nandi Julyanto mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan berbagai langkah untuk mempercepat pemanfaatan sumber energi baru terbarukan tersebut.
Salah satunya adalah menjalin kemitraan dengan Pertamina dan Dewan Energi Nasional (DEN) untuk meningkatkan pemahaman dan pengembangan bioetanol di Indonesia.
Baca juga: Ini Perbedaan Cek Fisik dan Elektronik, Nomor Mesin Tak Dicuci Lagi
“Kami selalu mengadakan pertemuan tahunan, termasuk tentang etanol. Ke depan pengelolaan dan tata niaga etanol harus ditingkatkan,” ujarnya di Depok, Jawa Barat, Rabu (30/10/2024).
Saat ini bioetanol dengan campuran 5 persen tersedia di 60 SPBU yang tersebar di Jakarta dan Jawa. Nandi mengatakan, jika pemanfaatannya diperluas ke seluruh Indonesia, hal ini akan menjadi langkah positif untuk meningkatkan keberlanjutan energi.
Toyota telah mengembangkan teknologi etanol dengan campuran 20 persen dan siap memulai dari tahap awal, yakni etanol 10 persen.
Secara mekanis Toyota sudah siap. Sudah ada Fortuner dan Kijang Innova yang bisa menggunakan etanol 100 atau E100. Fortuner menggunakan E100, sedangkan Innova Hybrid menggunakan E85, ujarnya.
Baca juga: Toyota Sebut Konversi Energi Bukan Hanya Terjadi di Sektor Otomotif
Nandi berkata: “Mesinnya pun begitu. Tapi etanol memiliki kandungan polutan sehingga perlu diperkuat bagian knalpot dan pipanya. Selain itu, karena etanol menghasilkan panas lebih banyak, maka instalasi termalnya juga perlu diperkuat. buat a.”
“Tapi kami ingin tahap awal dengan kompleksitas 10 persen,” lanjutnya.
Toyota berharap kedepannya akan tercipta kebijakan pengelolaan bioetanol yang jelas dan teregulasi, seperti halnya biodiesel.
Dalam proses ini, penting bagi industri, akademisi, dan pemerintah untuk berpartisipasi agar kebijakan yang diambil dapat mendukung pengembangan energi berkelanjutan.
Baca Juga: Mitsubishi Indonesia Bangun Training Center Terbesar di ASEAN
Oleh karena itu, perusahaan menyelenggarakan serangkaian seminar dan diskusi yang melibatkan akademisi dan pemangku kepentingan sebagai bagian dari pendekatan triple helix industri.
“Melalui langkah-langkah strategis ini, kami berharap dapat berkontribusi signifikan dalam percepatan penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar di Indonesia, menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutup Nandi. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.