WASHINGTON DC, sp-globalindo.co.id – Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS 2024 dengan mengalahkan kandidat Partai Demokrat Kamala Harris.
Kemenangan tersebut mengukuhkan posisi Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47, didampingi oleh Wakil Presiden terpilih JD Vance.
James David Vance – dikenal sebagai JD Vance – adalah senator junior dari Ohio yang juga dikenal sebagai penulis memoar Hillbilly Elegy.
Baca juga: Siapa JD Vance, Sekutu Trump yang Pernah Bandingkan Trump dengan Hitler?
Berikut panduan singkat oleh JD Vance. Kenangan masa kecil yang terkenal
Hillbilly Elegy adalah buku tahun 2016 yang menceritakan masa kecil Vance di Ohio dan Kentucky.
Buku tersebut menggambarkan permasalahan yang dihadapi komunitas kulit putih miskin.
“Dari kesulitan perubahan status sosial hingga kemiskinan, perceraian, dan kecanduan narkoba, rumah saya adalah pusat penderitaan,” tulis Vance. Once sangat kritis terhadap Trump
“Ya Tuhan, itu bodoh” dan “Menurutku itu menjijikkan” adalah dua kata yang diucapkan Vance pada tahun 2016 yang muncul kembali pada Juli 2024 — ketika ia menjadi salah satu pasangan Trump pada pemilihan presiden 2024.
Namun Vance secara konsisten mengakui perilaku Trump yang menghina kelompok elit.
Vance bahkan menjadi salah satu sekutu Trump yang paling setia ketika ia mencalonkan diri sebagai Senat Ohio beberapa tahun kemudian.
Baca juga: Salah Satu Kritikus Nomor Satu Trump, JD Vance Terpilih Jadi Calon Wakil Presiden karena Bisa Menambah Suara
Vance muncul di berbagai media untuk menyampaikan pesan Trump.
Sebagai orang yang berasal dari wilayah Midwestern Amerika Serikat, Vance mampu menggalang pendukung Trump di banyak negara bagian yang menjadi kunci kemenangan pemilu presiden AS, seperti Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania. Bicaralah dengan lantang tentang pekerjaan
Dalam pidatonya, dia sangat fokus pada imigrasi dan perdagangan – terutama melindungi pekerja Amerika.
Tiongkok sering diserang sebagai negara yang bertanggung jawab atas penutupan perusahaan-perusahaan Amerika.
Vance menyebutnya sebagai ancaman terbesar bagi Amerika Serikat.