sp-globalindo.co.id – Penyakit sipilis yang merupakan penyakit menular seksual bisa menular pada anak sejak dalam kandungan.
Penyakit ini ditularkan dari ibu hamil ke anaknya melalui plasenta.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenke), penularan bisa terjadi terutama jika sifilis tidak diobati dan terjadi antara usia kehamilan 14-27 minggu.
Baca selengkapnya: Apa Akibat Penyakit Sipilis? Ini adalah ulasan…
Infeksi penyakit sipilis pada rahim sebelum lahir disebabkan oleh penyakit yang disebut sifilis kongenital.
Infeksi menular seksual ini bisa mengancam nyawa karena bisa menyerang berbagai sistem organ janin yang sedang berkembang, termasuk otak dan tulang.
Infeksi ini juga dapat meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil dan menyebabkan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, atau lahir mati.
Mengenali gejala sifilis kongenital akan membantu deteksi dini dan pengobatan yang cepat untuk mencegah penyakit semakin parah.
Artikel ini akan menjelaskan gejala sifilis kongenital pada ibu hamil dan pasangannya.
Baca selengkapnya: Bahaya Komplikasi Sifilis yang Dapat Menimbulkan Gejala Sifilis pada AnakĀ
Gejala sifilis berkembang sejak lahir dalam 2 tahap: tahap awal dan akhir.
Menurut Klinik Cleveland, gejala pertama muncul sebelum anak berusia dua tahun, biasanya dalam waktu tiga bulan setelah lahir.
Gejala penyakit sipilis pada bayi dan anak di bawah usia 2 tahun antara lain: Kelainan tulang seperti osteokondritis. Pengelupasan kulit pada tangan atau kaki disertai ruam pada leher, lengan dan mulut (sinusitis).
Keluarnya cairan dari hidung biasanya berkepanjangan dan biasanya dimulai dalam waktu seminggu setelah lahir.
Keluarnya cairan mungkin berwarna putih dan/atau berdarah.
Baca selengkapnya: Kenali Tahapan Penyakit Sipilis dan Gejala Penyakit yang Dapat Menular
6 dari 10 bayi baru lahir dengan gejala sifilis kongenital mungkin menderita neurosifilis.
Kondisi ini menyebabkan satu atau lebih gangguan kesehatan pada bayi baru lahir, seperti stroke, gangguan mata (katarak atau korioretinitis), dan kejang.