SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

Situasi Gaza Usai Warga Pulang: Ada yang Jual Kopi, Buka Warung Kebab

Gaza, sp-globalindo.co.id–Palestina dari Jalur Gaza mulai kembali ke operasi mereka di tengah gencatan senjata yang terjadi.

Meskipun lingkungan di sekitarnya selalu dipenuhi dengan reruntuhan, mereka mencoba untuk mendorong hidup seperti biasa.

Di kamp pengungsi Jabalia, seorang pria bepergian untuk menjual kopi panas saat dia berteriak, “kopi, kopi”.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Rubio mengakhiri perjanjian Gaza dengan Putra Mahkota Saudi, hari ini Amerika Serikat bertemu dengan delegasi Rusia

Pada saat yang sama, di sudut lain, penduduk yang membuka perdagangan yang meningkat adalah, meskipun tempat itu berada di sebuah gedung yang hancur.

Bahkan, beberapa warga Kebab mendirikan tempat sampah yang tersebar.

Meja yang diisi dengan sayuran segar tampak mencolok di tengah utara Gaza. Forum ini mencerminkan ketahanan warga dalam perlakuan terhadap situasi sulit setelah konflik. Bertarung di tengah pembatasan

Di antara reruntuhan, Abu Samir mengingat rumahnya yang telah ia jalani selama 50 tahun. “Saya memiliki banyak karpet di bawah sampah,” katanya, menunjuk keluar dari rumah, yang hanya puing -puing.

“Saya memiliki sofa, kasur terbaik, kasur tebal, tetapi saya tidak mandi selama 40 hari,” katanya, mengutip Sky News pada hari Jumat (02/14/2025).

Dengan situasi terbatas, Gazan harus selamat dari apa yang tersedia. Mereka membakar pohon di antara reruntuhan untuk memasak dan melakukan pemanasan dalam cuaca dingin.

Pada saat yang sama, alat berat diaktifkan untuk membersihkan jalan yang sekarang diminum karena hujan.

Seorang penduduk, Ola Nasser (57), mencoba membangun tempat berlindung di bawah jumbai beton yang masih diadakan. Baginya, dinding beton menawarkan lebih banyak perlindungan daripada terpal, terutama ketika dia menyalakan api untuk memanas.

“Kami hanya akan meninggalkan Gaza dalam kelompok atau mati,” kata Ola.

“Israel bermimpi bahwa Gaza adalah bagian dari dirinya, tetapi ketika kita pergi, anak -anak kita tidak akan melupakan negara ini. Itu adalah negara kita, tanah leluhur kita dan anak -anak kita akan ada di sana, seperti itu,” lanjutnya.

Baca juga: Iklim Gaza membunuh 3 petugas polisi Palestina, orang Israel yang mengklaim bantuan orang -orang bersenjata yang mulai masuk, tetapi masih urang

Di tengah upaya pemulihan, Israel mengizinkan sekitar 600 mobil tambahan untuk berpartisipasi setiap hari dengan melimpah Rafah yang menghubungkan Gaza dan Mesir.

Ini memungkinkan makanan untuk mendapatkan. Namun, kebutuhan lain seperti tempat berlindung, bahan bakar dan makanan medis selalu sangat penting.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *