SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

Soal Kasus BEM Unair, Komisi X DPR Harap Kebebasan Tak Dibatasi

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Ketua Komisi

Penghentian ini dilakukan setelah adanya kritik terhadap BEM FISIP Unair melalui karangan bunga berisi foto Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Jibran Rakabuming Raka.

Namun, setelah virus menyebar, pihak universitas akhirnya mencabut pembekuan tersebut.

Baca juga: Pengurus BEM FISIP Unair mengaku pernah melakukan perundungan saat membuat bunga

Hetifah menilai pihak universitas tidak boleh menghentikan BEM FISIP Unair jika ingin mengeluarkan surat teguran.

Di hadapan Komisi X DPR RI di Jakarta, Selasa (29), Hetifa mengatakan: “Kami berharap kebebasan ini tidak dibatasi. Ke depan, kalau memang ingin ditegur, jangan dibekukan organisasinya.”

Politisi Partai Golkar ini menilai perguruan tinggi seharusnya hanya berkontribusi pada BEM, bukan membekukannya.

“Kami akan memberikan informasi tentang bagaimana langkah ke depan sehingga potensi kekhawatiran dapat dikomunikasikan dengan cara yang tepat,” katanya.

Di sisi lain, Hetifah mengucapkan terima kasih karena Unair telah mencabut skorsing BEM FISIP.

Beliau juga menekankan pentingnya mengkritisi siswa sebagai pengalaman untuk mengasah kemampuan kritisnya.

Baca juga: Dekan FISIP Unair buka suara dan jelaskan alasan pemberhentian BEM

Namun, ia mengingatkan agar kritik tersebut disuarakan dengan mempertimbangkan suasana budaya Indonesia.

“Kami juga tentunya berharap ada cara untuk mengkomunikasikan sesuatu yang lebih sesuai dengan lingkungan budaya kita, terutama pemimpinnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Dekan FISIP Unair, Prof. Bagong Suyanto menjelaskan, keputusan membekukan penilaian BEM FISIP dilakukan karena esai tersebut memuat ungkapan-ungkapan yang tidak sesuai dengan etika akademik.

Baca juga: Menteri Pendidikan dan Teknologi meminta Rektor mencabut skorsing BEM FISIP Unair

Namun setelah bertemu dengan Presiden BEM FISIP Unair Tufahat Ullaya Bakhtiar, dekan memutuskan untuk mencabut pembekuan tersebut.

“Kami bertemu dan melakukan pembicaraan dari hati ke hati. “Bahkan pada saat itulah Dekan mencabut perintah (perintah) pemberhentian sementara pimpinan BEM FISIP Unair,” kata Bagong di Unair, Senin (28/10/2024).

Dalam pertemuan tersebut, para pengurus BEM FISIP Unair sepakat untuk tidak menggunakan kata-kata kasar saat mengkritik pemerintah. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https: //www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *