Soal Laut China Selatan, Prabowo: Kita Hormati Semua Kekuatan, tapi Tetap Pertahankan Kedaulatan
JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Presiden Prabowo Subianto mengaku menghormati seluruh kekuatan negara mitra, namun juga menjaga kedaulatan Indonesia.
Hal itu disampaikan Prabowo terkait Laut Cina Selatan yang juga sempat dibahas dalam kunjungan kerjanya ke Washington DC, Amerika Serikat.
Menyampaikan pernyataan seusai pertemuannya dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang diunggah ke situs tersebut, Prabowo mengatakan: “Kami membahas masalah Laut Cina Selatan, dan saya katakan kami ingin bekerja sama dengan semua pihak. Kami menghormati semua kekuatan, tapi kami juga akan menjaga kedaulatan kami.” YouTube oleh Sekretariat Presiden Republik, Kamis (14/11/2024).
Baca juga: Prabowo Usulkan Solusi Dua Negara Israel dan Palestina di Depan Joe Biden
Kepala Negara mengatakan, pihaknya lebih memilih mencari peluang kerja sama.
Ia percaya bahwa kerja sama akan mencapai hasil yang baik, bukan konfrontasi dan permusuhan.
“Kita memilih, dan saya memilih, untuk selalu mencari peluang kerja sama. Saya yakin kerja sama, kerja sama, selalu lebih baik daripada konfrontasi atau konflik,” kata Prabowo.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Prabowo, perlu ada upaya. Menurut Prabowo, peluang kerja sama tidak akan datang begitu saja.
“Harus ada upaya untuk membangun rasa saling percaya dan saling menghormati. Oleh karena itu kami memilih untuk menjaga hubungan baik dengan semua pihak,” jelas Prabowo.
Baca juga: RI Ingin Gabung BRICS dan OECD Prabowo: Untuk Perekonomian Kami Ingin Cari Yang Terbaik
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih Washington DC pada Selasa (12/11/2024), waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga membahas persoalan batas laut yang mengacu pada hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982.
Dalam UNCLOS, batas-batas zona ekonomi eksklusif setiap negara ditetapkan dengan memperhatikan hak eksploitasi dan kebijakan lain di wilayah perairan.
Pernyataan Gedung Putih setelah pertemuan tersebut mengatakan, “Kedua pemimpin menegaskan kembali dukungan kuat mereka terhadap kebebasan navigasi dan penerbangan.”
Lanjutnya, “Selain menghormati hak kedaulatan dan yurisdiksi negara pantai atas zona ekonomi eksklusifnya sesuai dengan hukum maritim internasional, sebagaimana diatur dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982.”
Baca juga: CIA. Temui peramal Prabowo pada pernyataan bersama tentang Laut Cina Selatan
Kedua negara juga menyadari pentingnya penerapan Deklarasi 2002 tentang Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan secara penuh dan efektif.
Pada saat yang sama, menyatakan dukungan terhadap upaya ASEAN untuk mengembangkan kode etik yang efektif dan substantif di Laut Cina Selatan, yang konsisten dengan hukum internasional, khususnya UNCLOS, dan menghormati hak dan kepentingan pihak ketiga.
“Para pemimpin mengacu pada keputusan pengadilan arbitrase tahun 2016, yang dibentuk berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut,” tambah pernyataan itu. Dengarkan berita terkini dan daftar berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.