SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Bola

Sports Science di Papua Football Academy, Maksimalkan Potensi Talenta Bumi Cenderawasih

sp-globalindo.co.id – Akademi Sepak Bola Papua (PFA) menerapkan ilmu keolahragaan untuk memantau perkembangan fisik siswanya sehingga pelatih dapat memaksimalkan potensi siswa di akademi yang bermarkas di Kompleks Olahraga Mimika, Timika.

PFA merupakan sekolah sepak bola dan pesantren putra Papua. Program ini merupakan komitmen PT Freeport Indonesia terhadap pembangunan masyarakat Papua, salah satunya di bidang olahraga.

Sejak berdiri pada pertengahan tahun 2022 lalu, anak-anak asuhan Akademi Sepak Bola Papua banyak menorehkan prestasi di tingkat regional, nasional, dan internasional.

Mereka antara lain menjadi juara Mimika Regent Cup 2023, runner-up Barati Cup Bali 2024 (level U14), juara SEA FT Banjarnegara 2024 (U15), juara UK Academy Championship Series 2024 (U15), dan NFDP Selangor Malaysia Open 2024 ) tempat kedua

Akademi Sepak Bola Papua yang hingga saat ini telah melatih siswanya dalam tiga angkatan, yaitu tahun 2009 hingga 2011, menggunakan metode sport science untuk memaksimalkan bakat siswanya.

“Ada lima aspek sport science yang kami gunakan di PFA,” kata analis tim Akademi Sepak Bola Papua Muhammad Farhan Atmawinanda kepada media termasuk sp-globalindo.co.id yang hadir di Kompleks Olahraga Mimika, Minggu (19/10/2024). Timika.

Kelima aspek tersebut adalah ciri fisik, aspek fisiologis, gizi sehari-hari, statistik sepak bola, dan psikologi olahraga.

Ciri fisik yang dicatat antara lain massa otot pemain, persentase lemak tubuh, dan berat badan.

Biasa disapa Atma, kata pria itu, merekalah yang mengontrol perkembangan fisik anak dan perkembangan kemampuan fisik. Data dasar dicatat sebulan sekali dan pemeriksaan fisik setiap tiga bulan.

Dengan menggunakan peralatan canggih di klinik dan pusat pelatihan tim, semua data pemain dicatat dan dipantau, memungkinkan staf pelatih untuk menyesuaikan program pelatihan dengan kurikulum, dengan siswa berlatih sepak bola 20 jam per minggu.

Tim ilmu olahraga juga melacak berapa banyak waktu yang harus dilewatkan pemain setelah cedera. Meski demikian, Atma juga menyatakan rekor cedera pemain PFA tergolong rendah.

“Kami juga mengukur kalori yang dikonsumsi pemain melalui piring dan asupannya,” ujarnya. “Setiap kali makan, Anda akan menemukan jumlah kalori untuk setiap jenis makanan dan makanan palsu yang harus mereka ikuti.”

Baca juga: Program Perlindungan Anak Standar FIFA di Akademi Sepak Bola Papua

“Hal ini untuk memastikan asupan energi tidak melebihi keluaran energi sehingga tidak mengalami kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan.”

Selain itu, tim guru dan analis juga melakukan sesi video dengan siswa.

“Pembelajaran paling efektif dilakukan dalam bentuk visual,” tegasnya.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *