SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Otomotif

Strategi Menekan Angka Kecelakaan di Tol Cipularang

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Tol Cipularang yang menghubungkan Jakarta dan Bandung menjadi salah satu jalur penting yang digunakan kendaraan setiap harinya. Meski mudah dinavigasi, jalan tol ini terkenal sering terjadi kecelakaan.

Seringnya terjadi kecelakaan di Tol Cipularangi menjadi fenomena yang mengkhawatirkan bagi pengemudi dan aparat, karena jalan tol tersebut memiliki beberapa titik rawan kecelakaan yang kerap menimbulkan korban jiwa.

Pengamat transportasi dan hukum, Budiyanto mengatakan, kecelakaan di Tol Cipularang Km 90 dan Km 100 sangat sering terjadi pada kendaraan pribadi maupun angkutan umum orang atau barang.

Baca juga: Perubahan Struktur, Kecelakaan Truk di Tol Tsipularangi

Mantan Kepala Sub Bagian Gakkum Polda Metro Jaya mengatakan, penurunan permukaan jalan dan licin meningkatkan kerentanan terhadap kecelakaan.

“Harus ada rambu yang cukup besar agar pengguna jalan bisa melihat lokasi atau garis jalan di bawahnya, jadi pelan-pelan saja dan hati-hati,” kata Budiyanto kepada Kompas. fi, Kamis (14/11/2024).

“Sebelum memasuki lokasi, harus dipasang rambu berbentuk pita atau segitiga dengan tulisan batas kecepatan. “Jika memungkinkan, kendaraan besar seperti truk dan bus akan membatasi waktunya di jalan ini,” ujarnya.

Baca Juga: Fakta Kecelakaan Tol Cipularang Km 92, Rem Truk Masih Normal

Setelah itu, Budiyanto juga mengatakan agar pengemudi dan perusahaan angkutan memiliki rasa tanggung jawab agar armada mobil dapat berjalan dengan baik.

Hal ini bertujuan untuk memastikan kendaraan yang digunakan benar-benar patuh dan laik jalan.

“Pemeriksaan mendadak (level check) yang dilakukan pihak berwenang harus memastikan pengemudi dan kendaraan dalam kondisi baik,” kata Budiyanto.

Baca juga: Isuzu Panther Lama Pakai Pelek Putar, Jadi Sorotan Komunitas Internet

“SMC (sistem manajemen keselamatan) diterapkan secara aktif oleh perusahaan angkutan umum yang berbadan hukum. “Dengan diterapkannya SMK, pemeriksaan harian dan pelatihan serta pemutakhiran personel dapat dilakukan secara berkala,” ujarnya.

Ia mengklaim tanggung jawab pengemudi dan perusahaan belum maksimal. Lembaga pendidikan kejuruan dan teknik pada umumnya tidak beroperasi berdasarkan peraturan hukum.

Sementara itu, dari beberapa temuan olah TKP, kecelakaan yang terjadi pada Senin 11 November 2024 sekitar pukul 15.00 WIB di milepost 92 disebabkan oleh human error.

Baca juga: Pengemudi Truk Gunakan Trik Ini untuk Menghemat Bahan Bakar, Tapi Resiko Rem Blong

Pengawas Lalu Lintas Universitas Indonesia (UI) Ellen Tangkudung mengatakan, pengemudi harus didorong untuk disiplin, terutama ngebut dan menaati peraturan jalan tol.

Disarankan juga untuk memeriksa mobil sebelum melakukan perjalanan jauh untuk menghindari kecelakaan akibat kerusakan teknis pada mobil.

Kelelahan pengemudi juga merupakan faktor penting terjadinya kecelakaan. Beberapa pengendara jarak jauh terkadang mengabaikan kondisi badannya yang lelah.

Baca Juga: Lelang Kia Carens dan Fiat Punto Murah Mulai Rp 41 Jutaan

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *