JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan sebagian besar responden menilai Muhammadiyah bisa tetap netral pada pemilu (Pemilu) 2024.
Penelitian ini dilakukan untuk menyoroti kiprah Muhammadiyah yang hari ini memperingati 112 tahun berdirinya oleh KH. Ahmad Dahlan 1912 lalu.
Analis Litbang Kompas Rangga Eka Sakti mengatakan, jumlah responden yang menilai Muhammadiya bisa tetap mandiri sebanyak 73 persen.
“Meski punya pengaruh besar, Muhammadiyah dinilai berpotensi menjauhi politik kekuasaan. Setidaknya pada pemilu 2024, masyarakat tetap netral, kata Rangga, dikutip Kompas.id, Senin (18/11/2024).
Baca juga: 112 Tahun Muhammadiyah, Litbang Kompas: 91 persen masyarakat menilai perusahaan telah memberikan kontribusi yang baik.
Litbang Kompas menemukan opini masyarakat yang memahami peran Muhammadiya di ranah politik.
Namun politik di sini berarti bagaimana Muhammadiya berpartisipasi dalam perubahan demi kemajuan negara.
Sebagai organisasi keagamaan terbesar kedua di Indonesia, posisi Muhammadiya di dunia politik patut diperhitungkan.
Tak heran jika organisasi keagamaan yang lahir pada tahun 1912 ini dinilai memiliki peran politik yang menonjol di negara ini dibandingkan pemilu atau politik, kata Rangga.
Baca juga: Prabowo Tunjuk Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Muti Sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam survei ekspektasi masyarakat, Litbang KOMPAS menemukan bahwa sebagian besar responden mengharapkan Muhammadiyah berpartisipasi dalam politik.
Termasuk juga selalu mengutarakan kepentingan masyarakat.
Misalnya, tindakan Muhammadiyah yang mengajukan peninjauan kembali ke Pengadilan Negeri (MK) merupakan cerminan perjuangan organisasi tersebut dalam menegakkan supremasi hukum.
Undang-Undang (UU) yang akan diuji materil adalah UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan dan UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Air. Keduanya dinilai bertentangan dengan Undang-Undang Tahun 1945.
“Salah satunya adalah terus menunjukkan animo masyarakat. Rangga berkata: “Setidaknya 28,4 responden memiliki harapan yang sama.”
Baca juga: Pesan Muhammadiyah kepada Presiden Prabowo: Rakyat Harus Dilindungi
Jajak pendapat tersebut dilakukan melalui telepon pada tanggal 21-23 Oktober 2024 terhadap 540 responden dari 38 kabupaten. Sampel dipilih secara acak berdasarkan jumlah penduduk masing-masing kabupaten.
Kajian ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error sekitar 4,21 persen. Dengarkan Injil dan pilihan pesan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.