Tidak ada salahnya membangun di atas tanah yang dirampas oleh oknum koruptor untuk memenuhi kekurangan perumahan.
Ada simpanan setidaknya 12,7 juta rumah. Jadi jelas semangat antikorupsi ini merupakan terobosan dalam dilema penyediaan perumahan bagi rakyat.
Permasalahan kekurangan perumahan bukan hanya pada penyediaan lahan. Semangat ini perlu dikaji dengan mempertimbangkan perilaku konsumen dan produsen.
Kelompok pengguna manakah yang menjadi sasaran kebijakan ini? Apakah semuanya kelompok pengguna atau kelompok tertentu? Mengingat permintaan di pasar perumahan tersegmentasi.
Baca Juga: 1.000 hektar tanah disita dari tawaran non-korupsi untuk membangun rumah rakyat
Setidaknya ada tiga faktor yang mendasari perilaku konsumen. Pertama, struktur bangunan meliputi tanah, luas bangunan, dan perlengkapan fisik lainnya.
Kedua, kualitas lokasi berkaitan dengan jarak ke tempat kerja dan fasilitas perkotaan. Ketiga, kualitas alami yang menunjang kenyamanan dan daya tahan rumah.
Ketiga faktor ini terangkum dalam model kepemilikan hedonis yang dipelopori Rosen (1974), yang dibangun dari teori konsumen oleh Lancaster (1966).
Dalam bidang pragmatis, teori ini masih relevan, misalnya untuk kajian indeks harga hedonis yang selalu dipublikasikan oleh OECD.
Dasar argumennya adalah masyarakat sebagai konsumen adalah masyarakat ekonomi yang memutuskan membeli rumah berdasarkan rasionalitas ekonomi. Keputusan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka meskipun ada kendala keuangan.
Adapun ide membangun rumah di tanah rusak, perhatian lebih serius harus diberikan pada faktor lain – kualitas lokasi.
Konsumen memilih lokasi perumahan untuk mengurangi biaya transportasi. Upaya ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mendekatkan rumah ke tempat kerja atau menggunakan transportasi yang lebih murah.
Pada tahun 2019, ITDP melaporkan bahwa jumlah angkutan umum semakin berkurang setiap tahunnya dan digantikan oleh mobil pribadi.
Dari sudut pandang masyarakat, dapat dikatakan bahwa masyarakat menciptakan kendaraannya sendiri. Masyarakat mempunyai biaya ganda untuk membeli kendaraan pribadi dan biaya perjalanan rutin.
Aspek penting lainnya adalah waktu perjalanan. Semakin cepat waktu tempuhnya, semakin menarik calon pembeli.
Penjelasan di atas cocok dan mendukung kritik Ilham Malik kepada sp-globalindo.co.id terkait pembangunan perumahan rakyat yang jauh dari pusat kota. Proyek ini justru meningkatkan biaya rumah tangga dengan meningkatkan biaya transportasi sehari-hari.