sp-globalindo.co.id – 11 Desember 2024 jatuh pada hari Rabu. Hari ini diperingati sebagai Hari 40.000 Korban di Sulawesi Selatan.
Selain itu, perayaan dan perayaan lainnya juga diadakan pada hari ini. Banyak perayaan yang jatuh pada tanggal 11 Desember 2024. Hari 40.000 Korban di Sulawesi Selatan
Pada tanggal 11 Desember 2024, Hari 40.000 Korban diperingati di Sulawesi Selatan.
Hari ini diperingati untuk menghormati para korban tewas akibat pembantaian yang dilakukan pasukan elit Belanda di Rombongan Depot Khusus (DST) yang dikomandoi oleh Westerling.
Karena kenangan kelam peristiwa tersebut, banyak dibangun monumen di wilayah Sulawesi Selatan, seperti Makassar, Baripiri, Kabupaten Pulukumba, dan Poliwali Mandhar.
Diketahui, pembantaian massal rakyat Sulawesi Selatan merupakan bagian dari Operasi Westerling yang berlangsung pada 11 Desember 1946 hingga 21 Februari 1947.
Melansir sp-globalindo.co.id, kejadian tersebut bermula saat Belanda berusaha mempertahankan kekuasaannya di Indonesia pasca kemerdekaan.
Belgia mengambil berbagai tindakan. Salah satunya mendirikan Republik Indonesia Timur yang beribukota di Makassar di Sulawesi Selatan.
Tentara Belanda dari Depot Khusus Troepen (DST) yang dipimpin oleh Raymond Pierre-Paul Westerling dikirim untuk menumpas kaum gerilyawan dan nasionalis yang mendukung kemerdekaan Indonesia.
Pasukan ini kemudian mulai beroperasi pada 11 Desember 1946 dan mulai membangun kamp di Matungen. Pertama mereka menyerang desa Batwa dan beberapa kota kecil di sebelah timur Makassar.
Banyak orang dan tempat berkumpul dalam satu bidang. Orang-orang yang dicurigai atau dituduh melakukan pemberontakan dieksekusi di tempat.
Kekejaman pasukan Barat meluas pada tanggal 17 hingga 31 Desember 1946 dan kemudian menyasar Goa, Takalar, Giniponto, Bulombangking dan Binamo. Kemudian, pada tanggal 2 hingga 16 Januari 1947, pembantaian di Distrik Barat meluas hingga mencakup Banting, Gantarang, Bulokomba, dan Singai.
Tak sampai disitu saja, pada tanggal 17 Maret 1947, pasukan Barat juga melakukan penetrasi ke Pangkagen, Sigiri, Taniti, Paro, Baribari, Poliwali Mandhar, Sedenring, Rabang dan Suba.
Merujuk pada informasi yang disampaikan delegasi RI kepada Dewan Keamanan tahun 1947, dilaporkan bahwa korban pembantaian orang Barat di Sulawesi Selatan setelah bulan Desember 1946 mencapai 40 ribu orang.
Sejak saat itu diketahui bahwa peristiwa 40.000 kematian dan kepulangan diperingati setiap tanggal 11 Desember.