sp-globalindo.co.id – Penetapan kawasan Serpong sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) fokus sektor pendidikan dan biomedis pada Agustus 2024 akan membuka lebih banyak peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ekonomi baru.
Mendukung pusat pemerintahan dan bisnis untuk terus berkembang dengan fasilitas yang lengkap, kawasan Serpong dengan total luas 8.000 hektar telah berkembang menjadi destinasi komersial dan residensial terpopuler saat ini.
PT Summarecon Agung Tbk dengan perumahan skala perkotaan seluas 850 hektar, Summarecon Serpong, merespons dinamika dan peluang tersebut dengan serangkaian pengembangan.
Baca juga: Pesan Anak Buah Basuki ke Menteri Perumahan Rakyat Kabinet Prabowo
Yang terbaru adalah produk residensial bernama Louise di Distrik Melody. Mengadopsi gaya arsitektur modernis klasik yang biasa ditemukan di Pantai Timur Amerika Serikat, Louise akan melakukan debut publiknya pada 15 Oktober 2024.
Kompleks seluas 4,68 hektar dengan tema wisata perkotaan ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan pasar eksisting atau pelanggan setia dan pasar baru dengan kapasitas finansial yang lebih besar (pertumbuhan daya beli).
General Director PT Summarecon Agung Tbk Albert Luhur mengatakan, jumlah konsumen dengan daya beli meningkat atau biasa disebut upgrader sangat signifikan.
Albert menilai peningkatan jumlah konsumen yang mengalami peningkatan kelas ini menyiratkan hadirnya PSN di kawasan Serpong yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan permintaan terhadap hunian baru dan ruang komersial.
Baca Juga: Fahri Hamzah Bakal Masuk Kabinet Prabowo, Sebut Tugas di Sektor Real Estate
Albert menanggapi sp-globalindo.co.id pada Selasa (15 Januari) dengan mengatakan: “Mereka telah menyadari keberlanjutan, teknologi, kualitas, prestise, dan ruang yang lebih besar untuk mendukung gaya hidup mereka dan membantu memudahkan aktivitas masyarakat. Selain menjadi ikon sosial.” Oktober 2024).
Oleh karena itu, komposisi satuan yang lebih besar yaitu 10 x 15 meter persegi lebih besar dibandingkan dengan komposisi satuan yang lebih kecil atau 8 x 15 meter persegi yaitu 55% berbanding 45%.
Summarecon Serpong juga menunjuk arsitek kelas dunia Thomas Elliott dari PAI Design untuk mendesain Louise, yang menggabungkan fitur teknologi mutakhir, keberlanjutan, efisiensi energi, dan lingkungan alam.
Rachmat Taufick Hardi, kepala desain dan perencanaan Summarecon Serpong, menjelaskan fasad modern klasik Amerika dengan penambahan jendela ceruk di kamar tidur utama menjadi nilai tambah pada desain Louise.
Proyek yang menonjol dari dinding utama memberikan tampilan khas pada fasad rumah dan dapat digunakan sebagai tempat duduk atau bersantai.
Konsep plafon tinggi pada ruang tamu dengan jendela kaca di sekelilingnya membuat hunian ini tidak memerlukan penerangan buatan dan ventilasi silang membuat penggunaan AC tetap minimum, jelas Taufick.
Baca Juga: Beberapa Tokoh Ini Sempat Disebut-sebut Akan Menjadi Menteri Infrastruktur dan Perumahan di Kabinet Prabowo.
Direktur Pemasaran Summarecon Serpong Ferry Susanto menambahkan, dengan tawaran ini, pasar menyambutnya dengan antusias.
Sebanyak 1.500 distributor memenuhi pesanan dalam rantai pengetahuan produk pada hari pertama presentasi ke publik.