SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

Tidak Ada Ganjil Genap, Ini Alasan Konsumen Daerah Pilih Mobil Listrik

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Seiring meningkatnya kesadaran akan perlunya penghematan dan pengurangan emisi karbon, kendaraan listrik (EV) semakin menarik perhatian di Indonesia.

Di berbagai daerah, jumlah pembeli mobil listrik dikabarkan semakin meningkat dan tren baru di industri otomotif pun bermunculan.

“Di Jakarta, salah satu alasan masyarakat memilih kendaraan listrik adalah fitur-fiturnya yang tidak biasa,” kata Ali Hanafiah, Presiden BYD Arista di Jakarta (10/7/2024).

Baca juga: 13 provinsi masih tetap menerapkan pemotongan pajak kendaraan

“Kalaupun membantu penjual mesin pembakaran atau kendaraan listrik, (pelanggan) juga membeli mobil. “Dengan kendaraan listrik mereka akan menggantikan mobil,” ujarnya.

Ali juga mengatakan, meski penjualan mobil listrik terkonsentrasi di kota-kota besar, namun pelanggan di daerah juga tertarik dengan mobil yang ramah lingkungan tersebut.

Menurut dia, peningkatan permintaan mobil listrik di Jakarta disebabkan oleh adanya insentif non finansial seperti ganjil genap. Tetap saja, ini aneh – meski itu bukan alasan utama.

Baca juga: Penjualan Mobil Listrik BYD Capai 2.000 Unit Per Bulan, M6 Mendominasi

“Biasanya masyarakat di Jakarta dan kota-kota besar sudah mengetahui pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi emisi. “BYD punya unsur kemewahan,” kata Ali.

“Kuncinya sedan, meski pasar sedan kecil. Pengguna kendaraan listrik rata-rata lebih kecil dibandingkan pengguna mesin pembakaran,” ujarnya.

Sementara itu, Luther Panjaitan, Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia, mengatakan pembeli mobil listrik di Jakarta dan daerah memiliki pola pikir dan tujuan terkait energi baru terbarukan.

Baca Juga: Benarkah Mematikan Mesin Skutik Standar Sebabkan ECU Rusak?

“Urgensi masyarakat Indonesia untuk beralih ke kendaraan listrik bukan hanya soal polusi, ketidaknyamanan, dan lalu lintas. “Tetapi ada juga urgensinya di sisi regional, POV kami adalah tentang lingkungan hidup,” kata Luther.

“Pemanasan global tidak menghargai ruang. Emisi CO2 dapat terjadi di kota mana pun, namun dampaknya bersifat global. Keadaan daruratnya tergantung pemerintah, katanya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita pilihan Anda untuk menemukan saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *