JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) membenarkan pemenang pemilu Dedi Sitorus, pihaknya tetap menginginkan pemilu provinsi dipilih langsung oleh rakyat.
Ia menilai pidato Presiden Prabowo terkait pemilihan kepala daerah oleh DPRD akan menghilangkan hak masyarakat untuk menentukan langsung pemimpin daerahnya.
Pertama, kita tetap ingin pemilu langsung dan kedaulatan rakyat ada di tangan rakyat, satu orang, satu suara, katanya dalam konferensi pers di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/2017). .
Baca juga: Prabowo Sebut Pilkada Terlalu Mahal Dibandingkan Negara Tetangga yang Pilih DPRD
Deddy mengatakan, alasan mahalnya pilkada belum bisa dipastikan secara pasti.
Ia yakin pemilu daerah itu mahal karena elit politik yang berduit menginginkan jalan pintas untuk mengamankan posisi elektoral yang kuat.
“Jadi jangan salahkan rakyat atas biaya yang mahal, karena yang mengumpulkan uang itu sebenarnya adalah elite politik itu sendiri,” ujarnya.
Namun, Deddy menegaskan sikap resmi PDI Perjuangan akan keluar setelah rancangan revisi UU Pilkada mulai dibahas di DPR.
“Jabatan resmi partai akan dialihkan setelah usulan peninjauan kembali undang-undang pilkada disampaikan, selanjutnya akan kami lakukan kajian lebih detail,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri Kehakiman Sebut Tingginya Kenegaraan Jadi Dasar Usulan Pemimpin Daerah Dipilih DPRD
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengakui sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia terlalu mahal.
Uang puluhan triliun keluar dalam waktu 1-2 hari di pilkada.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat menghadiri acara HUT ke-60 Partai Golkar (HUT) di Sentul, Bogor, Kamis sore (12/12/2024).
“Berapa puluhan triliun yang dihabiskan dalam 1-2 hari, oleh negara dan individu politisi, bukan?” kata Prabowo saat menjelaskan sistem pemilu dalam pidato HUT Partai Golkar, Kamis.
Ia kemudian membandingkan sistem tersebut dengan negara tetangga lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa negara terdekat lainnya seperti Malaysia, Singapura dan India lebih efisien dibandingkan india.
“Malaysia, Singapura, India, begitu anggota DPRD terpilih, DPRD-lah yang memilih gubernurnya, lalu wakilnya. Efektif tanpa mengeluarkan uang, efektif,” kata Prabowo. Dengarkan berita terhangat dan kumpulan berita langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.