SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

Tren Mobil Listrik Bakal Semakin Agresif Tahun Depan

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Pertumbuhan kendaraan listrik (EV) terus menunjukkan momentum yang luar biasa, melambangkan transformasi industri otomotif global.

Tren ini diperkirakan akan menguat dalam beberapa tahun ke depan karena investasi besar oleh berbagai produsen dan ekspansi agresif Tiongkok.

Penjualan kendaraan listrik akan melebihi penjualan kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) untuk pertama kalinya pada tahun 2025, menurut perkiraan UBS, HSBC, Morningstar dan Wood Mackenzie yang dikutip oleh Carscoops.

Baca Juga: Analisis Penjualan Mobil Listrik Indonesia: Januari-November 2024

Penjualan kendaraan listrik di Tiongkok diperkirakan mencapai 12 juta pada tahun 2024, meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya, penjualan kendaraan ICE diperkirakan turun 10 persen.

Transisi ke mobil listrik terjadi jauh lebih cepat dari perkiraan.

Pada tahun 2020, pemerintah Tiongkok menetapkan target pada tahun 2035, 50 persen penjualan mobil baru adalah mobil listrik. Namun, dengan pertumbuhan pesat ini, target tersebut mungkin akan tercapai sepuluh tahun lebih awal.

Pada tahun 2034, penjualan EV diperkirakan akan melebihi 18 juta unit, sedangkan penjualan ICE kemungkinan hanya 2,93 juta unit.

Selain itu, selama periode ini, segmen kendaraan plug-in hybrid (PHEV) diperkirakan akan tumbuh signifikan dan mencapai puncaknya sebesar 4,39 juta unit pada tahun 2033.

Baca Juga: Teknologi Mobil Baru Indonesia 2024

Sebaliknya, kendaraan hibrida tradisional diperkirakan akan tetap berada pada angka yang lebih konservatif yaitu 730.000 hingga 1 juta unit pada dekade berikutnya.

Meskipun pertumbuhan kendaraan listrik di Tiongkok sangat mengesankan, persaingan dalam industri ini semakin ketat.

Yuqian Ding, analis di HSBC, mengatakan pasar mobil listrik domestik menghadapi tantangan seperti kelebihan pasokan, perang harga, dan pertumbuhan model yang mulai melambat setelah mencapai puncaknya.

“Mobil listrik Tiongkok tidak dapat dihentikan,” kata Dean.

Produsen yang mampu menawarkan kendaraan listrik berkualitas tinggi dengan harga bersaing akan menjadi pemenang di pasar ini.

Dominasi kendaraan listrik di Tiongkok juga mengubah dinamika pasar domestik dan global. Produsen mobil ICE akan kehilangan pasar dalam negeri, sementara merek luar negeri akan mendapat tekanan besar.

Baca juga: 31 ruas jalan di Jakarta akan ditutup pada Tahun Baru 2025

Pangsa pasar pabrikan asing di Tiongkok turun dari 64 persen pada tahun 2020 menjadi hanya 37 persen pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan konsumen Tiongkok lebih memilih merek dalam negeri.

Perubahan besar ini tidak hanya mewakili transformasi industri otomotif Tiongkok, namun juga menghidupkan kembali persaingan global.

Keberhasilan di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuan produsen dalam berinovasi, meningkatkan efisiensi, dan menawarkan nilai terbaik kepada konsumen. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *