SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Trigeminal Neuralgia, Kerusakan Saraf Wajah yang Memicu Nyeri Ekstrem

sp-globalindo.co.id – Trigeminal Neuralgia mungkin tidak diketahui dimana-mana. Faktanya, penyakit akibat kerusakan saraf di wajah ini bisa menimbulkan rasa sakit yang hebat hingga membuat penderitanya merasa putus asa.

Penderita trigeminal neuralgia (TN) akan merasakan nyeri hebat pada salah satu sisi wajah dan nyeri seperti tersayat atau tersengat listrik, hanya karena aktivitas sehari-hari yang tidak boleh menimbulkan nyeri, misalnya. misalnya tersenyum, menyentuh rambut, atau berbicara. .

“Nyeri akibat TN dikenal sebagai salah satu nyeri terparah yang bisa menimpa manusia,” kata dokter bedah saraf Mustaqim Prasetya atau lebih akrab disapa dr Tyo.

Penderitaan pasien semakin parah karena banyak orang yang tidak percaya bahwa dirinya sedang kesakitan, apalagi penampilan fisiknya biasanya sehat. Kondisi ini bisa membuat pasien merasa tertekan, putus asa, bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Sepertiga pasien juga mencari pengobatan di sini tetapi tidak dapat mengidentifikasi penyebab rasa sakitnya.

Baca Juga: Jari Sering Meregang, Tanda Gangguan Panik?

Alasannya

Neuralgia trigeminal terjadi karena pembuluh darah menjepit saraf trigeminal di wajah.

Menurut dr Tyo, tekanan akan menyebabkan otot berkontraksi dan memicu impuls listrik kecil sehingga menimbulkan rasa sakit. Rasa sakitnya bisa datang dan pergi atau terus menerus, dengan intensitas yang kecil dan terus bertambah parah.

Ciri khas penyakit ini adalah sarafnya terdapat di tiga tempat yaitu dahi, pipi, atau dagu.

“Kadang-kadang dikira sakitnya karena sakit gigi, banyak pasien yang berobat ke dokter gigi untuk pertama kali berobat. Meski saraf trigeminal juga menyuplai gigi, tapi kalau punya gigi sakitnya di badan, kalau TN di dalam. di tanah atau di saraf, “jelas dokter dari RS Pusat. Otak Nasional Mahar Mardjono Jakarta.

Terkadang pasien TN kembali ke dokter gigi namun rasa sakitnya tak kunjung hilang.

“Untuk mengetahui apakah sakitnya karena sakit gigi atau TN, kalau dikasih obat pereda nyeri dan sakitnya hilang berarti sakit gigi, kalau tidak enak tapi setelah diberi obat sakitnya membaik, ternyata jadi sakit gigi,” jelasnya.

Baca juga: Obat pereda nyeri bisa menyebabkan sakit ginjal yang umum terjadi pada orang berusia di atas 45 tahun.

Ia mengatakan, pasien TN sebaiknya diberikan vaksinasi karena rasa sakitnya mirip dengan serangan epilepsi, yaitu ada aktivitas listrik yang tidak terkontrol.

Perlakuan

Pengobatan lini pertama untuk TN adalah pemberian antikonvulsan. Jika setelah beberapa waktu, nyeri kembali muncul, dokter akan menambah obat atau meresepkan obat kombinasi.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *