SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Trump dan Transformasi Hubungan AS-ASEAN: Menanti Paradigma Baru di Asia Tenggara

Kembalinya Donald Trump ke kursi kepresidenan AS pada pemilu 2024 menandai babak baru yang penuh tantangan dalam dinamika geopolitik Asia Tenggara.

Kemenangan ini memperkuat narasi nasionalisme Amerika, mengedepankan kepentingan dalam negeri dan mengurangi multilateralisme.

Pergeseran ini tentunya mempunyai implikasi besar bagi kawasan Asia Tenggara, yang selama ini bergantung pada komitmen AS untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasannya.

Berbeda dengan era sebelumnya, masa jabatan Trump yang kedua diperkirakan akan membawa perubahan mendasar pada arsitektur hubungan AS-ASEAN yang dibangun selama beberapa dekade terakhir.

Pendekatan Trump, yang memprioritaskan kesepakatan dan keuntungan bilateral dibandingkan kemitraan multilateral, akan menempatkan ASEAN pada posisi rentan di mana negara-negara anggotanya harus mampu beradaptasi terhadap perubahan cepat dalam kebijakan luar negeri AS, termasuk kebijakan dan prioritas proteksionis. Kebutuhan ekonomi lokal. Dari multilateralisme hingga transaksionalisme

Ciri paling mencolok dari kebijakan luar negeri Trump adalah penolakannya terhadap multilateralisme tradisional.

Lebih dari sekedar retorika kampanye, America First mencerminkan perubahan mendasar dalam cara Amerika Serikat memandang kepentingan globalnya.

Daripada memprioritaskan kerja sama berdasarkan aliansi dan kolaborasi kolektif, Trump lebih mengutamakan pendekatan transaksional yang berfokus pada manfaat langsung bagi Amerika Serikat.

Berbeda dengan “poros ke Asia” yang diusung Obama, yang menekankan kemitraan multilateral, atau Strategi Indo-Pasifik Biden, yang berupaya memperkuat aliansi regional, pendekatan Trump memprioritaskan kepentingan ekonomi yang sangat pragmatis, bilateral, dan berjangka pendek.

Bagi ASEAN, yang selama ini mengandalkan kekuatan konsensus multilateral untuk menjaga stabilitas dan pengaruh di kawasan, perubahan ini menimbulkan dilema eksistensial yang serius.

Forum-forum seperti Forum Regional ASEAN (ARF) dan KTT Asia Timur (EAS), yang merupakan platform utama bagi dialog regional dan upaya kolektif untuk mengatasi permasalahan regional, berisiko menjadi tidak relevan lagi.

Ketika para pemimpin negara adidaya lebih memilih negosiasi satu lawan satu, ASEAN menghadapi risiko marginalisasi dan hilangnya pengaruh strategis.

Hal ini bukan hanya merupakan tantangan diplomasi, namun juga berpotensi melemahkan fondasi ASEAN sebagai organisasi regional yang kohesif dan bermakna.

Kebijakan ekonomi proteksionis Trump mempunyai konsekuensi serius terhadap perekonomian Asia Tenggara.

Perang dagang antara AS dan Tiongkok dipastikan akan kembali memanas sehingga memberikan tekanan ganda bagi negara-negara ASEAN.

Di satu sisi, ketegangan ini membuka peluang perpindahan rantai pasokan dari Tiongkok ke Asia Tenggara, sehingga memberikan peluang bagi negara-negara seperti Vietnam dan Indonesia untuk memperkuat sektor manufaktur mereka.

Dalam perang dagang sebelumnya, kedua negara mendapatkan keuntungan dari perubahan produk yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, proteksionisme Trump secara langsung mengancam model pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berorientasi pada ekspor.

Tarif yang lebih tinggi dan hambatan perdagangan baru tidak hanya mengurangi akses terhadap pasar Amerika, namun juga dapat mendistorsi rantai nilai global yang terhubung erat.

Negara-negara seperti Malaysia dan Thailand, yang sangat terintegrasi dengan rantai pasokan Tiongkok, akan menghadapi dilema besar ketika mereka mencoba menyeimbangkan kebutuhan untuk mempertahankan hubungan ekonomi dengan Tiongkok sambil mengelola risiko kehilangan akses ke pasar Amerika Serikat.

Mengingat kompleksitas dinamika perdagangan global saat ini, situasi ini dapat menimbulkan tekanan ekonomi, memaksa ASEAN untuk lebih agresif melakukan diversifikasi pasar, namun tidak ada jaminan keberhasilan dalam waktu dekat.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *