Yakias.com – Turkias.com – Pemerintah Turki dan Israel mulai membangun komunikasi militer untuk mencegah konflik di Suriah setelah pengaruh dua wilayah dua zona.
Baca Juga : Kompolnas Apresiasi Polda Jateng Tetapkan Tersangka Kasus Penembakan Siswa di Semarang
Pertemuan diadakan pada hari Rabu (9/8/81) oleh New York Times (29/02) pada hari Rabu (9/81) dan diadakan pada hari Rabu (9/81) pada hari Rabu (9/81).
Pernyataan Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pembicaraan itu tidak menemukan solusi untuk Suriah sehingga Suriah tidak terjadi di Suriah.
Baca Juga: ISIS Mulai Berhasil di Suriah
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menekankan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah setuju untuk melanjutkan dan mempertahankan kedua belah pihak. Stres telah naik di tengah transisi politik Suriah
Pertemuan diadakan sebelum tur Suriah, Ahmed Al Sharana, Jumat (11/4/2025).
Menurut media pemerintah Suriah, tur ini akan membahas kerja sama militer dan keamanan dalam tucket.
Ahmed Al Sharah adalah kepala pemberontak dengan bantuan Turki, dan berhasil menggulingkan basher Al Assad pada Desember Desember lalu.
Runtuhnya Assad adalah tempat untuk perjuangan antara Rusia dan Iran, menciptakan lowongan kekuasaan seperti Rusia dan Iran.
Turki ditempatkan di bagian utara Suriah di utara Suriah, Suriah, dianggap sebagai ancaman bagi teroris Afrika.
Baca Juga : Jadwal Boxing Day Liga Inggris: Man City Vs Everton, Wolves Vs Man United
Kemudian, pemerintah Sharaa dimodernisasi oleh kamp udara Sharaa dan Suriah.
Sementara itu, Suriah Israel memperluas pasukannya di Suriah dengan jatuh dari musim gugur Asad, termasuk serangan angin, termasuk serangan angin, termasuk pemogokan angin dan kamp militer.
Presiden Sharan mengutuk serangan itu. Dia memandang Israel sebagai upaya Israel.
Pemerintah baru berfokus pada kebijakan luar negeri yang damai di negara -negara tetangga, tetapi belum diumumkan dengan jelas.
BACA: Bukan toleransi pemerintah baru, kamp tentara Israel di Suriah
Menurut media Suriah, ketegangan telah meningkat setelah banyak pangkalan militer di banyak pangkalan militer di Suriah dan Turki. Pemerintah Suriah mengatakan dua belas -dua tentara dan warga sipil terluka dalam serangan itu.
Turki Fidun Rabu (29/08) di televisi tersebar luas di Suriah.