KYIV, sp-globalindo.co.id – Penjabat Kepala Komunikasi Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat mengklaim bahwa pada tahun 2024, hampir sepertiga serangan rudal Rusia ke negaranya akan menggunakan rudal Korea Utara.
Seperti dikutip Kyiv Independent, Minggu (24/11/2024), tahun ini Rusia melancarkan 194 serangan rudal balistik terhadap Ukraina, dimana sekitar 60 di antaranya adalah rudal KN-23 Korea Utara.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada Agustus dan September 2024.
Baca juga: Serangan Rusia Rusak 321 Fasilitas Pelabuhan Ukraina dan Pengaruhi Pasokan Pangan Global
“Sejak musim semi, Rusia telah menggunakan lebih banyak rudal balistik dan drone penyerang serta lebih sedikit rudal jelajah untuk menyerang Ukraina,” kata Ihnat kepada CNN.
Penyelidik Ukraina juga mengaku menemukan bukti penggunaan komponen Barat pada rudal KN-23.
Menurut Komisi Anti Korupsi Independen Ukraina (NAKO), sembilan perusahaan Barat, termasuk produsen dari AS, Belanda, dan Inggris, memproduksi komponen utama senjata tersebut.
Andrey Kulchitsky, kepala Laboratorium Penelitian Militer di Institut Penelitian Ilmiah Kiev: “Segala sesuatu yang digunakan untuk memandu rudal dan membuatnya terbang adalah komponen asing. Semua elektroniknya asing. Tidak ada yang berasal dari Korea.” Forensik memberi tahu CNN tentang hal ini.
Dia menambahkan bahwa tampaknya hanya ada satu komponen yang dibuat di Korea Utara, yaitu badan logam rudal tersebut, yang cepat terkorosi.
Suku cadang rudal, beberapa diproduksi pada tahun 2023, menunjukkan komponen rantai pasokan yang dipercepat ke Korea Utara.
Baca juga: Seberapa Kuatkah Pasukan Korea Utara yang Dikerahkan dalam Perang Rusia-Ukraina? AS melihat pasukan Korea Utara segera memasuki medan perang melawan Ukraina. Rusia dan Korea Utara sepakat untuk meningkatkan penerbangan charter
Pejabat Intelijen Pertahanan Ukraina memperkirakan bahwa sekitar 70% komponennya berasal dari Amerika, dan sisanya berasal dari Jerman, Swiss, dan negara-negara lain.
Menurut Jaksa Agung Ukraina, setidaknya 28 orang tewas dan 213 lainnya luka-luka di Ukraina tahun ini akibat serangan rudal yang melibatkan senjata Korea Utara.
Penggunaan rudal Korea Utara oleh Rusia akan menyoroti semakin eratnya hubungan kedua negara.
Tak hanya senjata, Pyongyang juga dikabarkan mengirimkan 11.000 tentara untuk membela Rusia melawan Ukraina di wilayah Kursk.
Baca juga: Putin Berikan Singa, Beruang, dan Bebek ke Korea Utara Dapatkan berita terkini dan pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.