SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

SP NEWS GLOBAL Ulkus Dekubitus

sp-globalindo.co.id – Ulkus dekubitus atau dekubitus (disebut juga dekubitus) adalah luka terbuka pada kulit yang terjadi akibat adanya tekanan terus-menerus dalam jangka waktu lama pada bagian tubuh tertentu.

Berkurangnya aliran darah ke area tersebut menyebabkan kerusakan jaringan dan kematian.

Ulkus dekubitus sering terjadi pada kulit di sekitar area tulang. Tempat paling umum meliputi:

Baca juga: Ketahui Tahapan Tidur yang Perlu Diperhatikan, Panggul, Punggung, Pergelangan Kaki, Bokong.

Kondisi ini biasanya terjadi pada orang lanjut usia dan orang dengan mobilitas terbatas.

Jika infeksi ini tidak diobati, penyakit ini dapat menyebar ke darah, jantung, dan tulang, sehingga dapat mengancam jiwa.

Ulkus dekubitus dapat diobati tergantung pada pengobatan yang tepat dan beberapa faktor, termasuk kondisi yang mendasarinya. Gejala

Luka tekan dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun yang berada di bawah tekanan. Lambat laun, bisul bisa berkembang secara perlahan. Namun, terkadang bisa terbentuk dalam beberapa jam. Gejala awal

Gejala awal luka dekubitus antara lain: Area kulit yang berubah warna, seperti bintik merah pada penderita kulit gelap. atau keras saat ditekan.

Dokter atau perawat menyebut gejala ini sebagai ulkus dekubitus Kategori 1.

Baca juga: Mengenal Tahapan Perkembangan Luka Debitur

Pada awalnya, kulit mungkin tidak pecah. Namun, tukak dekubitus bisa bertambah parah.

Beberapa gejalanya adalah: Luka terbuka atau lecet: Luka baring kategori 2, luka dalam yang mencapai lapisan kulit lebih dalam: Luka baring kategori 3, luka sangat dalam hingga mencapai otot dan tulang: Luka baring kategori 4 Penyebab

Ulkus dekubitus disebabkan oleh tekanan pada kulit yang membatasi aliran darah ke kulit.

Pergerakan yang terbatas membuat kulit rentan mengalami kerusakan dan menyebabkan luka tekan.

Tiga faktor utama penyebab ulkus dekubitus adalah: Tekanan: Tekanan terus-menerus pada bagian tubuh mana pun dapat mengurangi aliran darah ke jaringan. Aliran darah diperlukan untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi lain ke jaringan. Tanpa nutrisi, kulit dan jaringan di sekitarnya akan rusak dan akhirnya mati karena gesekan: terjadi ketika kulit bergesekan dengan pakaian atau tempat tidur. Akibatnya, kulit menjadi rapuh dan rentan terluka, terutama saat kulit dalam keadaan basah. perpindahan: Terjadi ketika dua permukaan bergerak berlawanan arah. Misalnya saja saat Anda tidur di kasur yang berada di atas kepala. Saat tulang ekor bergerak ke bawah, kulit yang menutupi tulang tetap di tempatnya dengan menariknya ke arah yang berlawanan.

Baca juga: Luka di Kaki yang Tak Sembuh, Waspadai Diagnosis Ulkus Vena

Saat menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan berdasarkan beberapa faktor, seperti: ukuran dan kedalaman ulkus, jenis jaringan yang terkena langsung, seperti kulit, otot atau tulang, warna kulit yang terkena. , jumlah kematian jaringan akibat tukak, kondisi tukak, seperti infeksi, bau terbakar atau pendarahan.

Dokter akan melakukan biopsi, yaitu mengambil sampel jaringan atau cairan dari ulkus dekubitus pasien dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diuji. Komplikasi

Beberapa komplikasi ulkus dekubitus antara lain: Selulitis: infeksi pada kulit dan jaringan lunak terkait. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa hangat, iritasi dan bengkak pada area yang terkena infeksi tulang dan sendi: infeksi ulkus dekubitus dapat menembus sendi dan tulang. Selain itu, infeksi sendi (septic arthritis) dapat merusak tulang rawan dan jaringan. Infeksi tulang (osteomielitis) juga dapat menurunkan fungsi sendi dan anggota badan Kanker: luka jangka panjang yang tidak dapat disembuhkan (ulkus Marjolina) dapat berkembang menjadi jenis karsinoma sel skuamosa septik: dalam kasus yang jarang terjadi, borok kulit dapat menyebabkan sepsis. Pemeliharaan

Pengobatan tukak dekubitus tergantung pada tingkat keparahan gejalanya.

Baca juga: Ulkus Kornea

Luka yang ditimbulkan harus dirawat dan dirawat agar tidak menimbulkan komplikasi.

Cara untuk menghentikan luka tekan agar tidak bertambah parah dan membantu penyembuhannya antara lain: menggunakan perban yang mempercepat proses penyembuhan dan membantu mengurangi tekanan, mengubah posisi secara teratur, menggunakan kasur khusus atau bantal busa statis, mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, dan membersihkan luka. dan pengangkatan jaringan yang rusak Terkadang, kasus yang parah memerlukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang rusak dan menutup luka. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *