sp-globalindo.co.id- Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut akan digelar pada Senin malam (9/9/2024).
Pembukaan ajang olahraga besar Indonesia ini mengusung konsep yang sulit, yakni digelar di dua tempat berbeda dalam waktu bersamaan.
Venue utamanya adalah Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Sedangkan lapangan terbuka lainnya adalah Stadion Baharuddin Siregar, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kedua belah pihak akan terhubung dalam serangkaian acara. Ini menjadi cerita baru dalam penyelenggaraan PON.
Upacara pembukaan PON XXI 2024 juga menjanjikan pengalaman luar biasa dengan menampilkan perpaduan budaya Indonesia dan teknologi canggih.
Baca juga: Tiket PON XXI Sumut Gratis, Tersedia Langsung di Tempat
“Ini PON pertama yang digelar di dua wilayah dan persiapannya sangat baik,” Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, beberapa waktu lalu.
“Kami akan berusaha mencari ide besar seperti Asian Games 2018,” jelasnya.
Pusat kemeriahan akan digelar di Stadion Harapan Bangsa. Acara pembukaan akan menampilkan tarian akbar yang menampilkan perjuangan heroik wanita asal Aceh, Laksamana Malahayati.
Kami berharap rangkaian tari dan musik yang dinamis ini dapat meningkatkan semangat para atlet yang mengemban misi mengharumkan nama komunitasnya.
Kami berharap pertunjukan kembang api yang digelar sebanyak dua kali dalam rangkaian perayaan ini dapat menambah kemeriahan.
“Penyalaan kembang api pertama akan dilakukan saat PON menyalakan kuali api yang menunggu satu menit,” kata Direktur Upacara PON XXI Aceh-Sumut Wilayah Aceh, Akkar Arafat.
Kemudian akan diadakan pertunjukan cahaya untuk menutup acara pada pukul 22.30 WIB.
Kembang api pembukaan ini akan menyala besar di angkasa dan suaranya pasti nyaring, kata pria yang akrab disapa Akkar itu.
“Kami berharap semua orang tidak kaget dan justru menikmati keindahan yang tersaji pada pembukaan,” jelasnya.
Baca juga: Eko Yuli Raih Emas dan Rekor Pribadi PON XXI 2024 Usai Cedera di Olimpiade 2024
Upacara pembukaan PON XXI 2024 akan dimulai pukul 19.00 WIB atau usai salat Isya. Kebijakan ini diterapkan untuk menghormati budaya dan tradisi lokal Aceh.