KYIV, sp-globalindo.co.id – Warga wilayah Donetsk di Ukraina timur terpaksa mengungsi karena pasukan Rusia terus menyerbu wilayah tersebut.
Vasyl dan Liliia Prus kembali ke rumah tiga kali, melarikan diri dari tentara Rusia.
Kini rumah baru mereka di desa kecil Rozlyv telah rusak parah akibat serangan Rusia.
Baca juga: 10 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka dalam serangan pesawat tempur Rusia di Suriah
“Kemana kita akan pergi?” Vasyl bertanya sambil berdiri bersama istrinya di rumah mereka yang hancur.
“Saya tidak mengetahuinya. Kita tidak bisa pergi ke mana pun. Kami adalah pengungsi,” ujarnya, seperti dikutip AFP, Kamis (17/10/2024).
Diketahui, tentara Rusia ditempatkan sekitar 20 kilometer dari sana, di kawasan pangkalan timur dan selatan.
Pada awal Oktober, Rusia merebut kota Vugledar, sebuah benteng Ukraina yang telah dikuasai pasukan Ukraina selama dua setengah tahun.
Perebutan kota tersebut menunjukkan situasi terkini tentara Ukraina, yang jumlahnya lebih sedikit dan perlengkapannya lebih sedikit dibandingkan tentara Rusia.
Upaya Ukraina untuk menyerang wilayah Kursk Rusia pada bulan Agustus untuk memaksa Moskow menarik pasukan dari Ukraina timur tidak berhasil.
Baca juga: Malaysia Kembali Tangkap Ratusan Orang Karena Pelecehan Anak
Banyak penduduk desa di daerah ini takut akan kemajuan Rusia melampaui Vugledar. Hal ini karena intensitas serangan meningkat seiring dengan risiko invasi.
Bagi Liliia Prus, tidak menyenangkan harus berkemas dan pergi.
“Saya tidak punya kekuatan untuk melarikan diri,” kata pria berusia 46 tahun itu.
Karena rumahnya rusak, pasangan tersebut akan pindah ke bangunan lain di dekat rumahnya yang kerusakannya tidak parah.
Diketahui bahwa pengambilalihan Vugledar tidak akan mengubah situasi di wilayah tersebut, kata Institute for War Studies pada awal Oktober.
Namun, penguasaan posisi puncak bukit di dekat banyak jalan raya memberi Rusia keuntungan strategis.
Sekitar 50 kilometer utara, tentara Rusia juga berjarak delapan kilometer dari Pokrovsk, pusat logistik tentara Ukraina.
Baca juga: Serangan Udara Israel Serang Suriah, Kali Ini Serang Gudang Senjata
Rusia berharap penangkapan Pokrovsk akan meningkatkan tekanan di front selatan Zaporizhzhia, di mana serangan semakin meningkat. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan pilihan Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.