SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Tekno

Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet

sp-globalindo.co.id – Menyimpan password secara otomatis di browser memang praktis dan memudahkan akses beberapa akun online. 

Namun, tahukah Anda kalau fitur ini bisa menjadi ancaman serius terhadap keamanan data pribadi? Meski terkesan aman, kata sandi yang disimpan di browser rentan terhadap risiko seperti peretasan, pencurian data, atau penyalahgunaan informasi. 

Apalagi jika perangkat yang digunakan tidak memiliki perlindungan yang memadai. Oleh karena itu, di bawah ini adalah beberapa risiko yang harus Anda waspadai ketika membiasakan diri menyimpan kata sandi secara otomatis di browser Anda 

Baca juga: Waspada, Risiko Penggunaan Kata Sandi yang Sama di Banyak Akun Media Sosial

Jika penyerang memiliki akses ke komputer Anda melalui phishing atau malware, mereka dapat dengan mudah mencuri kata sandi yang disimpan di browser. 

Banyak browser menyimpan kata sandi di lokasi yang dapat diprediksi dan dapat diakses melalui skrip sederhana yang banyak tersedia di Internet. Hal ini membuat data Anda rentan terhadap pencurian. Kerentanan di browser

Browser tidak kebal terhadap perangkat lunak dan lubang keamanan yang rumit. Penjahat dunia maya sering menggunakan celah ini untuk mendapatkan akses ke kata sandi yang disimpan. Meskipun browser diperbarui secara berkala, lubang keamanan baru mungkin muncul dan data pribadi Anda mungkin terancam. Risiko penetrasi fisik

Jika seseorang memiliki akses fisik ke komputer Anda, terutama saat perangkat tidak terkunci, mereka dapat dengan mudah mengambil kata sandi yang Anda simpan. Dengan skrip yang tersedia secara bebas di Internet, bahkan pengguna non-teknis pun dapat mengumpulkan informasi sensitif Anda. Risiko sinkronisasi cloud

Fitur sinkronisasi yang disediakan oleh banyak browser memungkinkan akses ke kata sandi yang disimpan dari beberapa perangkat. Namun, jika akun browser Anda diretas, penyerang dapat mengunduh semua kata sandi yang Anda simpan dari perangkat mana pun yang Anda sinkronkan. Hal ini meningkatkan risiko pembajakan akun massal. Fitur keamanan terbatas

Pengelola kata sandi bawaan browser biasanya memiliki fitur keamanan terbatas. Misalnya, mereka sering kali tidak memiliki enkripsi tingkat lanjut atau autentikasi multi-faktor (MFA), sehingga kurang aman dibandingkan pengelola kata sandi khusus yang dirancang untuk melindungi informasi sensitif. Ekstensi browser berbahaya

Ekstensi browser dapat menjadi lubang keamanan tambahan. Ekstensi yang berbahaya atau disusupi dapat mengakses kata sandi yang disimpan, sehingga meningkatkan risiko kebocoran data. Kebocoran Data

Browser sering kali menjadi sasaran insiden pelanggaran data. Jika browser Anda menjadi korban, kata sandi yang disimpan dapat terekspos tanpa sepengetahuan Anda. Akibatnya, penyerang dapat menggunakan kredensial Anda untuk tujuan jahat.

Baca Juga: 4 Cara Mudah Mengganti Password Gmail Dalam Berbagai Keadaan

Buat password panjang yang terdiri dari huruf besar, huruf kecil, angka dan karakter khusus, minimal 14 karakter.

Hindari menggunakan informasi yang mudah ditebak, seperti nama, tanggal lahir, atau kata-kata umum. Kata sandi unik untuk setiap akun juga akan mengurangi risiko peretasan massal. Aktifkan otentikasi dua faktor (2FA)

Selalu aktifkan 2FA di akun Anda jika tersedia Fitur ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan memerlukan verifikasi tambahan, seperti kode yang dikirimkan ke ponsel Anda selain kata sandi utama. Hal ini mempersulit pihak yang tidak berwenang untuk mengakses akun. Perbarui browser Anda secara teratur

Pastikan browser Anda selalu diperbarui untuk mendapatkan perbaikan keamanan terkini dan fitur keamanan terbaru Sebagian besar browser melakukan pembaruan otomatis, namun tetap merupakan ide bagus untuk sering memeriksa pembaruan secara manual.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *