SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Otomotif

Waspada Oli Transmisi Mobil Keruh seperti Putih Susu

KLATTIN, sp-globalindo.co.id – Oli transmisi pada mobil baik matic maupun manual bisa berubah warna menjadi putih susu jika bercampur dengan kontaminan berupa air. Air ini bisa berasal dari luar karena mobil mengalami lubang atau karena rusaknya sistem pendingin transmisi.

Idealnya, oli transmisi manual berwarna kuning kecokelatan dan cenderung bening. Sedangkan oli transmisi matic berwarna coklat-merah cenderung bersih. Jadi ketika warnanya berubah keruh seperti putih susu, konsumen harus waspada.

Hardy Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, mengatakan jika oli girboks berubah warna dan keruh seperti bercampur susu, sebenarnya air sudah terkontaminasi.

Baca juga: Interval penggantian oli lebih cepat pada mobil yang sering terjebak kemacetan

Kondisi ini akan membuat pelumasan girboks menjadi tidak optimal sehingga kemungkinan besar akan merusak komponen mekanis. Dalam kondisi tertentu, girboks bisa pecah, kata Hardy kepada sp-globalindo.co.id, Kamis (17/10/2024).

Bagian berputar yang bergesekan membutuhkan pelumasan yang baik, kata Hardy. Ketika air bercampur dengan oli, pelumasan menjadi buruk dan menyebabkan kerusakan.

“Pencampuran oli transmisi dengan air dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pendingin transmisi, terutama pada mobil matic,” kata Hardy. “Oil cooler ada yang terpasang di radiator atau terpisah, namun keduanya memiliki potensi kerusakan yang sama.”

Baca juga: Cara Ampuh Cek Kualitas Oli Mesin Mobil Bekas

Menurut Hardy, mobil yang telah menempuh jarak 150.000 kilometer harus mewaspadai kondisi oil coolernya. Ia menyarankan untuk memperbarui oil cooler transmisi sebelum rusak.

“Jika rusak, dampak kerusakannya bisa lebih luas, padahal oil cooler memiliki masa pakai. Oleh karena itu, untuk memperkirakannya perlu dilakukan penggantian sebelum rusak,” kata Hardy.

Pemeriksaan kualitas oli transmisi harus dilakukan secara berkala, kata Hardy. Sebab, kemungkinan air mencemari minyak pembawa sangat besar, mengingat curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia sangat tinggi.

“Air bisa masuk ke transmisi saat kendaraan melewati banjir atau genangan air, misalnya dari segel hub roda atau celah lainnya,” kata Hardy. Dengarkan berita terhangat dan rekap berita langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *