SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

WHO Kembali Mendesak China Buka Data Asal-Usul Covid-19

Jenewa, Kompas. com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekali lagi meminta Tiongkok untuk berbagi informasi tentang asal usul Covid-19, menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan transparansi dan kerja sama untuk mencegah wabah di masa depan.

“Kami terus meminta Tiongkok untuk berbagi data dan akses sehingga kami dapat memahami asal usul Covid-19. Ini adalah keharusan moral dan ilmiah,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataannya, mengutip pejabat kesehatan Wuhan pada hari pertama. Ini pertama kali diterbitkan lima tahun setelah kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan.

Covid-19 telah menewaskan lebih dari tujuh juta orang, melumpuhkan sistem kesehatan, dan menghancurkan perekonomian global.

Baca juga: Ketua Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Nyaris Tewas dalam Serangan Israel di Bandara Yaman

Dalam pernyataannya yang dilansir Reuters, WHO juga menyerukan penghormatan terhadap jutaan nyawa yang hilang, pujian bagi petugas kesehatan, dan komitmen untuk belajar dari pandemi untuk membangun masa depan yang lebih kuat.

Organisasi Kesehatan Dunia menekankan bahwa tanpa transparansi, pertukaran informasi dan kerja sama antar negara, dunia tidak dapat bersiap menghadapi epidemi berikutnya.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan dunia telah belajar banyak dari epidemi ini, namun masih menghadapi kelemahan dan kerugian yang sama seperti lima tahun lalu.

“Jika pandemi berikutnya datang hari ini, kita masih belum siap sepenuhnya,” kata Tedros.

Pada bulan Desember 2021, negara-negara anggota WHO sepakat untuk mengembangkan perjanjian pandemi yang bertujuan untuk meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

Namun, meski telah menyepakati banyak hal, negosiasi masih terhenti pada isu-isu utama, seperti kewajiban untuk berbagi penyakit baru dan manfaat dari pengembangannya, seperti vaksin.

Batas waktu penyelesaian perjanjian ini adalah Mei 2025, namun masih terdapat kesenjangan besar antara industri farmasi besar dan negara-negara maju, sehingga negara-negara berkembang khawatir akan tertinggal ketika pandemi berikutnya terjadi.

Baca juga: Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Prancis ke Lebanon untuk perundingan gencatan senjata Israel-Hizbullah

Organisasi Kesehatan Dunia berharap kecepatan perayaan ulang tahun kelima ini dapat mendorong negara-negara, terutama Tiongkok, untuk lebih transparan.

Baca Juga: Tim AS Rinci Dermaga Beton Landasan Pacu Bandara Moan Korea Selatan

“Tanpa tindakan tegas, kita mengulangi sejarah, menjadikan dunia rentan terhadap pandemi di masa depan,” tegas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *