sp-globalindo.co.id – Mantan CEO YouTube, Susan Wojcicki, meninggal Agustus lalu di usia 56 tahun. Dia meninggal setelah dua tahun berjuang melawan kanker paru-paru.
Sekitar tiga bulan setelah kematian Susan, YouTube membagikan surat terakhirnya di blog resmi YouTube.
Pesan tersebut diawali dengan pidato Neal Mohan, CEO YouTube yang menggantikan Susan. Dia mengatakan bahwa Susan menulis surat ini pada minggu terakhir hidupnya. Susan menyerahkan surat ini untuk diterbitkan pada musim gugur atau antara bulan September dan November.
“November adalah bulan Peduli Kanker Paru-Paru. Kami ingin memanfaatkan momentum ini untuk meneruskan misi Susan untuk membantu para pejuang lainnya dengan memposting di blognya. Anda dapat membaca dan mempelajari tentang kanker paru-paru di Stand Up to Cancer,” tulis Neal.
Baca juga: Mantan CEO YouTube Susan Wojcicki Meninggal Dunia
Stand Up To Cancer adalah badan amal yang berfokus pada pendanaan dan pengembangan penelitian dan pengobatan kanker dini.
Organisasi ini bekerja sama dengan Troper Wojcicki Philanthropies, sebuah badan amal kanker paru-paru yang didirikan oleh Susan dan suaminya Dennis Troper. Mereka meningkatkan kesadaran tentang kanker paru-paru selama bulan November. Isi surat terakhir Susan Wojcicki
Dalam suratnya, Susan berbicara tentang perjuangannya dalam pengobatan kanker dan melakukan penelitian kanker yang dia harap dapat bermanfaat bagi pasien lain.
Pada akhir tahun 2022, ia pertama kali didiagnosis menderita kanker paru-paru. Hal ini seketika mengubah hidupnya.
Ia pun memutuskan mundur dan meninggalkan jabatannya sebagai CEO YouTube. Faktanya, Susan adalah salah satu orang yang ikut serta dalam sejarah terciptanya “saudara” YouTube di bawah perusahaan Alphabet.
Baca juga: Susan Wojcicki, Mantan CEO YouTube yang Pernah Menyewa Garasi untuk Kantor Google
Setelah keluar dari YouTube, Susan mulai fokus pada kesehatannya dan keluarganya. Meski masih bekerja, ia mencurahkan waktunya untuk penelitian kanker.
Susan juga menyebutkan bahwa kanker paru-paru merupakan penyebab kematian nomor satu bagi wanita penderita kanker menurut laporan dari American Cancer Society.
Menurut laporan Mass General Brigham, penyakit ini juga merupakan kanker kedua yang paling banyak menyerang wanita setelah kanker payudara.
Susan juga menyoroti minimnya dana penelitian kanker paru-paru dibandingkan kanker lainnya, menurut data US National Institutes of Health (NIH).
Di akhir suratnya, Susan menyadari bahwa setelah diagnosis kankernya, hidupnya telah banyak berubah sehingga dia akhirnya memutuskan untuk menikmati saat-saat terakhirnya.
Berikut isi lengkap surat terbaru Susan yang dihimpun dari blog resmi YouTube pada Jumat (29/11/2024).