SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Tekno

Tak Hanya di Indonesia, Marketplace Temu Juga Ditentang di Eropa dan AS

sp-globalindo.co.id – Aplikasi marketplace China “Temu” dilarang di Indonesia karena dianggap menimbulkan ancaman bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri.

Pasalnya Temu terhubung dengan 80 pabrik di China yang bisa mendistribusikan produknya langsung ke pelanggan di seluruh dunia. Praktik ini menurunkan harga dan mengurangi lapangan kerja.

Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki.

Tak hanya di Indonesia, kehadiran Temu juga mendapat tentangan di beberapa kawasan, termasuk Eropa dan Amerika Serikat (AS). Di Eropa, mereka dituduh melakukan praktik manipulatif

Temu, versi internasional dari aplikasi pasar Pinduduo Tiongkok, memperluas operasinya ke negara-negara Barat tahun lalu.

Ini diluncurkan di Amerika Serikat pada musim gugur tahun 2022 dan kemudian di selusin negara UE, termasuk Belgia, Prancis, Polandia, Jerman, dan Inggris pada bulan April 2023.

Baca Juga: Menkominfo Larang Aplikasi Temu Marketplace di Indonesia

Sebagai bagian dari ekspansinya ke Eropa, perusahaan induk Temu, PDD Holdings, juga akan merelokasi kantornya untuk operasi internasional dari Shanghai ke Dublin, Irlandia pada Mei 2023.

Pertemuan menjadi makmur. Temu menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di Apple App Store di Belgia, Prancis, Italia, Jerman, dan Portugal pada 8 Juli. Data ini berasal dari situs pelacakan SameWeb.

Temu juga merupakan aplikasi kedua yang paling banyak diunduh di AppStore Apple di Belanda, Polandia, Swedia, dan Inggris.

Meski populer, kehadiran Themu di Eropa menarik perhatian beberapa organisasi konsumen. Pasalnya, Temu melakukan praktik manipulatif.

Monique Goyens, direktur jenderal Organisasi Konsumen Eropa (BEUC), mencontohkan praktik manipulatif yang banyak ditemukan di masyarakat sebagai taktik penjualan.

Taktik ini memaksa pengguna Temu untuk membeli produk yang sama mahal atau lebih mahal dari produk yang ingin mereka beli di aplikasi.

Praktik manipulatif lainnya adalah mempersulit prosedur penutupan rekening. BEUC juga menyatakan Temu transparan mengenai sistem rekomendasi dan kriteria produk yang direkomendasikan.

Praktik ini diyakini melanggar Digital Services Act (DSA). Keamanan produk adalah sebuah masalah 

Selain itu, beberapa organisasi menyatakan keraguannya terhadap legalitas dan keamanan produk yang tersedia di Temu.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *