sp-globalindo.co.id – Pencegahan penyakit pneumonia pada anak bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti menjaga kebersihan ruangan.
Konsultan Perkembangan dan Perkembangan, Dokter Anak Prof. Dr. Dr. Hartono Gunardi Sp.A (K) menjelaskan, dengan menjaga kebersihan kamar anak, maka kuman penyebab pneumonia dapat dihindari.
Prof. “Mungkin yang lebih sederhana dan mudah bagi kami adalah meningkatkan kebersihan ruangan,” ujarnya. Ditulis Hartono, Antara, Senin (18/11/2024) pada acara diskusi bertajuk “Pencegahan Pneumonia Golden Indonesia 2045” di Jakarta.
“Misalnya ada yang suka mengoleksi majalah dan buku di kamar anak penderita alergi, seringkali debu dan kuman pneumonia bersarang di tempat tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mendiagnosis Pneumonia? Para ahli mengatakan…
Selain tumpukan debu, keberadaan serangga di ruangan yang tidak bersih juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada anak sehingga dapat memperparah pneumonia, ujarnya.
Semut biasanya bersarang di bantal, kasur, dan boneka binatang.
Prof. . Proyek.
Langkah lain yang perlu dilakukan untuk melindungi kesehatan anak dan mencegah penyakit paru-paru adalah dengan menggunakan filter udara di rumah dan menjauhkan anak dari daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi, baik itu asap pabrik, mobil, atau rokok.
Pentingnya vaksinasi PCV
Vaksin konjugasi pneumokokus (PCV) harus diberikan untuk melindungi anak-anak dari serangan bakteri penyebab pneumonia.
Prof. Proyek.
“Imunisasi berbahaya bagi anak, dan imunisasi ini akan memberikan kekebalan sebelum anak terpapar kuman tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Kipas Angin dan Mandi Malam Tidak Menyebabkan Pneumonia, Kata Dokter
Dalam Rencana Imunisasi Anak terbaru tahun 2024, IDAI merekomendasikan imunisasi PCV pada usia 2, 4 dan 6 bulan dengan booster 12-15 bulan.
“Jika tidak diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan dua kali dengan jarak minimal satu bulan dan booster 12-15 bulan diberikan minimal 2 bulan dengan jarak pemberian dosis sebelumnya,” ujarnya.
PCV10 dapat diberikan dua kali setiap dua bulan, dan PCV13 atau PCV15 dapat diberikan satu kali jika vaksin tidak diberikan pada usia 2-5 tahun.
Dosis PCV13 atau PCV15 direkomendasikan untuk anak-anak berisiko tinggi di bawah usia 5 tahun yang belum pernah menerima vaksin PCV.
Hartono mengatakan, vaksin PCV15 masuk dalam jadwal imunisasi anak terbaru tahun 2024 untuk memperluas perlindungan terhadap bakteri pneumokokus, termasuk serotipe 22F dan 33F yang tidak tercakup dalam PCV13.
Dengan cakupan lebih dari 15 serotipe, vaksin PCV15 dapat memberikan perlindungan terhadap lebih banyak serotipe bakteri pneumokokus.
Baca juga: Tujuan ambisius Indonesia menurunkan angka kematian balita akibat pneumonia Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.