SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Nasional

Mengapa Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Kenakan Rompi Polantas Saat Penangkapan oleh KPK?

 

Dalam penangkapan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 23 November 2024, langkah luar biasa dilakukan untuk menjamin kelancaran penerapan undang-undang tersebut.

Salah satunya penggunaan rompi polisi lalu lintas (Polantas) yang dikenakan Rohidin Mersyah.

Tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya besar-besaran yang terselubung untuk menghindari eskalasi situasi yang dapat membahayakan keselamatan penyidik ​​dan tersangka itu sendiri. Apa tujuan kamuflase?

Asep Guntur, Direktur Penyidikan Pemberantasan Korupsi Dijelaskan, Rohidin Mersyah meminjamkan rompi polisi lalu lintas kepada Rohidin Mersyah dengan tujuan melindungi dirinya dari simpatisan yang dapat menghambat proses hukum.

“Yang paling dicari itu Pak (RM) Rohidin Mersyah, makanya dia pinjam rompi untuk menyamar. Agar dia tidak menjadi sasaran orang-orang di sana,” kata Asep saat jumpa pers di Gedung Putih dan Gedung Merah di Jakarta, Kamis (24 November 2024).

Baca Juga: Gubernur Bengkulu Diduga Mantan Penyidik ​​Minta Komisi Pemberantasan Korupsi Awasi Pasar Petahana dan Arus Kas Jelang Pilkada.

Anda hanya bisa menyamar saat meninggalkan lokasi pengujian dan saat berada di tempat keramaian.

Dengan mengenakan rompi polisi lalu lintas, Rohidin Mersyah mampu berbaur dengan polisi lalu lintas. Sehingga mengurangi penerimaannya di kalangan simpatisan yang mengepung lokasi tes di Mabes Polri Bengkulu.

Mengapa keamanan itu penting?

Asep Guntur menjelaskan, keselamatan penyidik ​​KPK dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses tersebut adalah hal yang paling penting.

“Yang paling penting adalah bagaimana kita menyelamatkan nyawa. Termasuk pegawai kami di KPK dan delapan orang lainnya yang akan dibawa ke sini,” kata Asep.

Asep katanya, Dalam situasi tegang seperti ini, penyamaran merupakan taktik penting untuk memastikan tidak ada pihak yang terluka atau menjadi sasaran amukan massa.

Baca Juga: KPK: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Terima Miliaran Rupiah dari 4 Anak Buahnya untuk Pilkada

Menurut Asep, menangkap Rohidin Mersyah tidak semudah yang dikira.

Asep mengungkapkan, pengejaran berlangsung cukup lama, sekitar tiga jam, hingga Rohidin harus berpindah lokasi.

“Saat itu kakak RM (Rohidin Mersyah) tidak ada. Tapi kami tetap mengawasinya. Dan ketika dia kembali Kami ingin menangkapnya, namun dia sedang menuju Padang. Pergi ke utara ke Bengkulu. Kami saling kejar-kejaran sekitar tiga jam,” kata Asep.

Perburuan semakin menegangkan dengan hadirnya simpatisan yang bersedia mencegah penangkapan.

Menyamar dengan seragam polisi lalu lintas, penyidik ​​KPK akhirnya bisa mengawal Rohidin Mersyah ke lokasi yang lebih aman.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *