WASHINGTON DC, sp-globalindo.co.id – Amerika Serikat membuka pernyataannya Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menyatakan akan segera menarik militernya.
Gedung Putih pada Rabu (4/12/2024) mengatakan Amerika Serikat senang ketika Presiden Yoon mengumumkan akan mencabut perintah tersebut hanya beberapa jam setelah dikeluarkan.
“Kami senang Presiden Yoon berubah pikiran atas pengumuman rencana tersebut dan mengikuti keputusan Parlemen Korea Selatan untuk membatalkannya,” kata Badan Keamanan Nasional dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Konstitusi Korea Selatan Telah Dihapuskan, Kata Presiden Yoon Suk Yeol
Gedung Putih sebelumnya mengatakan pihaknya “sangat prihatin” terhadap situasi di Korea Selatan, sekutu utama AS, dan tidak diberitahu sebelum pengumuman Presiden Yoon.
Presiden Joe Biden dikabarkan telah mendapat pengarahan mengenai situasi di Korea Selatan selama kunjungannya ke Angola.
Sementara itu, Badan Keamanan Nasional AS di Seoul telah mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan pertemuan rutinnya pada hari Rabu sebagai tindakan pencegahan.
Meski Yoon mencabut perintah tersebut, duta besar AS di Seoul mengatakan situasinya masih belum jelas.
Amerika Serikat sendiri memiliki sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan untuk bertahan melawan Korea Utara, tetangganya yang memiliki senjata nuklir.
AS dan Korea Selatan telah lama bekerja sama, hal ini telah membuat marah Korea Utara, yang sering melihat adanya serangan baru dan menguji senjata balasan.
Biden juga menjalin hubungan antara AS, Korea Selatan, dan Jepang sebagai upaya pencegahan terhadap Korea Utara dan Tiongkok.
Baca juga: Korea Selatan Umumkan Presiden Legislatif Yoon Suk Yeol Mengundurkan Diri Setelah Darurat Militer di Korea Selatan, Para Pekerja Serukan Tindakan Anti-Teroris Mengapa Korea Selatan Mengumumkan Darurat Militer?
Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa mengungkapkan keprihatinan Gedung Putih, dan Wakil Menteri Luar Negeri Kurt Campbell mengatakan bahwa Washington memiliki harapan dan harapan bahwa semua perjanjian politik akan diselesaikan secara damai dan sesuai dengan hukum.
“Saya ingin memperjelas bahwa hubungan kami dengan Korea Selatan sangat kuat, dan kami mendukung rakyat Korea di masa yang tidak menentu ini,” katanya.
Dalam pidatonya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken memuji tindakan Presiden Yoon Suk Yeol yang menghapuskan hukum Korea Selatan.
“Kami menyambut baik pernyataan Presiden Yoon bahwa dia akan mencabut deklarasi konstitusi sesuai dengan konstitusi Korea Selatan, setelah Majelis Nasional memilih untuk menolak usulan tersebut di luar hukum,” ujarnya, ditangkap AFP.
Yoon telah menjadi teman dekat Amerika Serikat, dimana Biden menjadi tuan rumah kunjungan kenegaraannya tahun lalu dan Korea Selatan pada bulan Maret menjadi tuan rumah konferensi global mengenai demokrasi, yang merupakan fokus utama pemerintahan Amerika.
Baca juga: Warga Korea Selatan Menolak Hukum, Khawatir Situasi Buruk
Pasca kemenangan Donald Trump pada Pilpres AS 2024, Presiden Korsel kembali mengucapkan terima kasih kepada kandidat Partai Republik tersebut.
Dia juga berbicara tentang harapan untuk bekerja sama dengan para pemimpin AS di masa depan.
Dengarkan berita terbaru dan cerita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang ingin Anda cari di Channel WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.