Moskow, kompas. COM – Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia akan terus menguji rudal hipersonik Olshnik baru dalam kondisi pertempuran. Pernyataan tersebut muncul sehari setelah rudal diluncurkan untuk pertama kalinya di wilayah Ukraina, termasuk kota Dnipro.
Rudal Olshnik memiliki kecepatan maksimum Mach 11 dan membawa enam hulu ledak nuklir, yang telah menarik perhatian luas dari Ukraina dan negara-negara Barat.
Kremlin mengatakan dalam laporan Guardian bahwa uji coba tersebut merupakan respons terhadap Ukraina yang menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat dan Inggris untuk menyerang sasaran Rusia.
Baca juga: Putin Sebut Akan Lakukan Lebih Banyak Uji Coba Rudal Orshanik, Termasuk Perang
“Kami mempunyai persediaan rudal-rudal ini dan akan terus menggunakannya dalam menghadapi ancaman Rusia,” kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk tindakan Rusia yang membahayakan nyawa warga sipil.
“Ketika suatu negara menggunakan terorisme untuk menguji senjata baru, itu merupakan kejahatan internasional,” katanya dalam pidato malamnya.
Zelensky juga mengatakan bahwa Ukraina bekerja sama dengan mitra Barat untuk mengembangkan sistem pertahanan udara canggih untuk menghadapi ancaman baru ini.
Menteri Pertahanan Ukraina dilaporkan sedang berdiskusi dengan NATO dan sekutu lainnya untuk menerima bantuan tambahan.
Parlemen Ukraina membatalkan sidang hari Jumat karena ancaman serangan rudal. Larangan ini muncul setelah beberapa kedutaan asing di Kiev memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan mereka.
Namun, beberapa anggota parlemen mengatakan langkah tersebut menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.
Baca juga: Rangkuman Hari ke-1002 Serangan Rusia ke Ukraina: Tuduhan ICBM |
Oleksiy Goncharenko mengatakan keputusan itu justru menguntungkan Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menekankan bahwa peluncuran rudal hipersonik Orshnik merupakan peringatan bagi negara-negara Barat untuk tidak terlibat dalam konflik tersebut.
Peskov mengatakan Rusia masih memberi tahu Amerika Serikat 30 menit sebelum peluncuran, meskipun pihaknya tidak berkewajiban untuk melakukannya. Namun, dia juga menegaskan bahwa Presiden Vladimir Putin tetap terbuka untuk berdialog, meski dia menyalahkan Presiden AS Joe Biden karena memperburuk konflik.
Baca juga: Rusia Klaim Sudah Beri Tahu AS Sebelum Meluncurkan Rudal Hipersonik ke Ukraina
NATO mengadakan pertemuan darurat dengan Ukraina pada hari Selasa mengenai penggunaan rudal hipersonik oleh Rusia. Pertemuan tersebut akan membahas peningkatan sistem pertahanan udara untuk menghadapi ancaman baru dari Rusia. Dengarkan berita terkini dan pilihan terbaik kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.