Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang, Kompolnas Tekankan Pengendalian Senjata dan Pendekatan Humanis
JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menekankan pentingnya pengendalian senjata api dan menerapkan pendekatan kepolisian yang manusiawi menyusul penembakan siswa di SMK Negeri 4 Kota Semarang yang menewaskan GR (17).
Kapolri Muhammad Choirul Anam menilai kejadian tersebut merupakan peringatan serius kepada aparat kepolisian untuk memperketat kebijakan penggunaan senjata dan mengedepankan upaya preventif dalam menangani konflik sosial, khususnya di kalangan remaja.
Baca Juga: Kompolnas Puji Polda Jateng yang Ditetapkan Tersangka Kasus Penembakan Mahasiswa Semarang
– Pengendalian penggunaan senjata harus tepat dari sudut pandang psikologis personel dan administrasi. Hal ini mencakup kebijakan mengenai kapan senjata dapat dibawa dan digunakan. “Jika langkah ini diterapkan maka angka kekerasan dan pelanggaran SOP di kalangan kepolisian bisa berkurang,” kata Anam kepada sp-globalindo.co.id, Rabu (27/11/2024).
Anam pun mengapresiasi langkah Propompa Polda Jateng dalam mengidentifikasi dan menangkap tersangka kasus ini. Namun, dia menekankan evaluasi internal harus diutamakan untuk menghindari terulangnya kejadian serupa. Pendekatan kemanusiaan terhadap pemuda
Selain pengendalian senjata, Kompolnas menekankan pentingnya pendekatan kemanusiaan dalam menangani konflik di masyarakat.
Menurut Anam, polisi harus berkolaborasi dengan sekolah, RT/RW, dan pihak berwenang setempat untuk melakukan pendekatan komprehensif.
– Kerja sama dengan lingkungan sosial sangat penting. Pendekatan yang manusiawi menjadi kunci penyelesaian konflik antar remaja. Anam menegaskan, kekerasan bukanlah solusi.
Baca Juga: Kasus Penembakan Siswa SMK 4 Semarang, Polisi Bersumpah Transparan dan Libatkan Eksternal
Ia mengingatkan, penerapan prosedur yang ketat, penekanan pada profesionalisme dan kemanusiaan harus menjadi prinsip utama dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan pemuda seperti hooligan. Garis waktu acara
GR, siswa aktif Paskibra SMK Negeri 4 Kota Semarang, meninggal dunia pada Minggu (24/11/2024) di RSUP Dr. Kariyadi akibat luka tembak yang dialami petugas polisi.
Peristiwa tersebut menghebohkan masyarakat khususnya keluarga korban dan lingkungan sekolah.
GR yang dikenal sebagai anggota Paskibra aktif di sekolahnya, menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (24/11/2024) saat menjalani perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (IGD) RSUP Dr Kariyadi Semarang.
Dengarkan berita terkini dan serial berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.