GLOBAL NEWS Usai Diprotes Broker, Saksi Sebut GM Antam Perintahkan Kirim Tambahan Stok Emas ke Surabaya
JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Abdul Hadi Avisiena, mantan General Manager Unit Usaha Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Pulogadung (UBPP LM) PT Antam Tbk, memerintahkan anak buahnya menambah cadangan emas di Surabaya.
Perintah itu datang setelah mendapat pengaduan dari broker emas Surabaya Eksi Anggraini.
Informasi tersebut diungkapkan mantan pramuniaga Unit Usaha Pengolahan dan Pengolahan Logam Mulia (UBPP LM) PT Antama di Pulogadung, Nur Prahesti Valuyo.
Dia dihadirkan sebagai saksi dugaan manipulasi jual beli emas dengan terdakwa Abdul Hadi dan crazy rich Surabaya Budi Said.
Valuyo atau lebih akrab disapa Yuki mengatakan, pihaknya awalnya mendapat pertanyaan dari seorang pelanggan di Surabaya yang menyebutkan akan membeli 100 kilogram emas Antam setiap minggunya.
Baca Juga: Saksi Sebut Crazy Rich Surabaya Beli Emas Antama Abaikan SOP
“Dilimpahkan ke klien dari Surabaya,” kata Valuyo dalam sidang di Pengadilan Tipikor Pusat, Selasa (10/08/2024).
Namun permintaan tersebut tidak dikabulkan begitu saja. Manajer Penjualan PT Antam UBPP LM Judy Germansiah mengatakan tambahan emas tersebut awalnya harus diuji sebanyak 30 kilogram per minggu.
Arahan tersebut kemudian disampaikan kepada Vice President Penjualan dan Pemasaran Logam Mulia PT Antam, Josep Purname, dan mendapat respon positif.
Pak Josep bilang ikut, baguslah, kata Waluho sambil mengejek Josep.
Saat kesepakatan itu terjadi, beberapa waktu kemudian Eksi mengadu langsung ke Manajer Retail PT Antam Nuning Septi Vahuningtyas dan Abdul Hadi.
Yang pertama menuntut peningkatan jumlah emas.
“Mereka bilang tidak banyak barang yang diterima,” kata Woluyo.
Baca juga: Pengadilan Kasus Antam, Crazy Rich Surabaya Budi mengaku menolak jadi perantara
Jaksa kemudian menanyakan instruksi apa yang diberikan Abdul Hadi selaku General Manager kepada anak buahnya saat itu.
Menurut Valuyo, Abdul Hadi meminta tetap menjalin kontak dengan Eksi dan jika memungkinkan menambah stok emas untuk toko-toko di Surabaya, mengingat kebutuhan pengalihan utang emas saat itu.
“Jika ada yang bisa diberikan lebih banyak, itu karena dia berkontribusi terhadap tujuan kami,” kata Woluyo yang meniru Abdul Hadi.