JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Indonesia mengembalikan enam monumen budaya dari Amerika Serikat (AS).
Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyerahkan enam benda cagar budaya (ODCB) kepada Menteri Kebudayaan Fadla Zona.
Barang-barang yang terdiri dari lima patung perunggu dan satu relief batu itu dikembalikan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri New York (DANY).
Baca juga: Urusan Kebudayaan, Bisnis dan Ilmu Pengetahuan Tahun depan menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Perancis-Indonesia
“Keenam ODCB ini memiliki nilai budaya yang tinggi, benda-benda bersejarah yang melebihi nilai nominalnya,” kata Sugiono saat acara serah terima di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Pernyataan Kementerian Luar Negeri RI pada Sabtu (15/12/2024) menyebutkan acara tersebut merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia dalam melindungi dan memulihkan hak atas warisan budaya nasional serta memperkuat kerja sama internasional untuk tujuan tersebut. .
Kedepannya Kementerian Luar Negeri akan berupaya mengembalikan artefak-artefak Indonesia yang tersebar di seluruh dunia melalui perwakilan Indonesia di luar negeri, kata Menlu RI.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menilai penyerahan fasilitas tersebut merupakan wujud kerja sama kedua kementerian dalam mendorong kembalinya warisan budaya Indonesia ke Tanah Air.
Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) nantinya akan menyerahkan enam ODCB ke Museum Nasional di Jakarta untuk diteliti dan dipelajari.
Penyerahan ODCB hari ini dapat dianggap sebagai awal kerja sama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan, kata Fadli Antaru.
Baca juga: Sake dinyatakan sebagai warisan budaya takbenda UNESCO
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada 5 Desember mengatakan Indonesia akan menerima benda-benda budaya penting dari Belanda pada akhir tahun, termasuk koleksi penting dari Museum Wolkenkunde Belanda dan beberapa museum lainnya.
Artefak yang diprioritaskan untuk dipulihkan antara lain keris milik Pangeran Diponegora yang dikenal dengan nama dapur Nogo Siluman, serta keris milik Teuk Umara.
Selain itu, keri dari Madura dan keri dari Puputan Bali juga menjadi destinasi prioritas yang tidak kembali ke Indonesia.
Gelombang pertama repatriasi artefak Indonesia dari Belanda terjadi pada pertengahan tahun 2023, dan gelombang kedua sebanyak 288 benda terkait patung Puputan Badung dan patung Indo-Buddha dari Jawa tahun 1906 terjadi pada Oktober 2024.
Dengarkan berita dan pembaruan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.