JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan pemungutan suara pemilihan presiden daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
“Ada 30 permasalahan yang (bisa) terjadi, sekarang kami uraikan kesalahan-kesalahan yang bisa terjadi di TPS (tempat pemungutan suara),” kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11). ) /2024).
Bagja mengatakan, salah satu simulasi yang dilakukan adalah terkait pengalihan daftar pemilih dan penambahan daftar pemilih.
Baca juga: Bawaslu Tunjukkan, Kota Bekasi Tak Punya 57.198 Surat Suara Pilkada 2024.
Selain itu juga dilakukan simulasi penundaan pemungutan suara dan penghitungan suara dini.
Lalu yang kedua ada yang tidak punya kartu identitas, tapi menggunakan biodata, ujarnya.
Bagja mengatakan, saat ini biodata pengganti KTP elektronik belum diadaptasi dengan baik oleh Komisi Pemilihan Umum (GEC).
Untuk itu, dia meminta KPU memberikan informasi data geografis pengganti KTP tersebut.
“Kalau tidak punya KTP elektronik, atau tidak punya KTP elektronik, tapi sudah dicatat, punya biodata. Itu boleh. Oleh karena itu, data biologis itu harus ditunjukkan ke KPPS.” , kata Bagja.
Baca Juga: Bawaslu Sebut Kabupaten Bandung Wilayah Timur Andalkan Politik Uang
Pilkada serentak 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
Pilkada ini merupakan pemilukada serentak terbesar yang diselenggarakan dengan total 545 daerah pemilihan yang menyelenggarakan pemilu di tingkat daerah dan kabupaten/kota. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.