JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Saat mengendarai mobil bertransmisi otomatis (matic) Disarankan untuk memindahkan tuas dari posisi “D” ke “L”, terutama saat berkendara di tanjakan yang curam. .
Namun dalam praktiknya, mobil seringkali melaju dengan baik di posisi “D”. Saat menghadapi mobil atau rintangan di depan di tengah tanjakan, pengemudi harus mengurangi gas dan menggeser girboks ke posisi “L”.
Baca Juga: Waspada Pengendara yang tidak memberi jalan kepada pejalan kaki akan dikenakan denda sebesar Rp500.000
Pertanyaannya, apakah perpindahan mendadak dari “D” ke “L” berpengaruh pada transmisi matic?
Freddy Karya, Supervisor Dokter Mobil Transmisi (Domo) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjelaskan transmisi otomatis merupakan sistem yang cerdas. Dalam hal ini, perpindahan dari “D” ke “L” tidak akan mempengaruhi transmisi.
Jadi kalau berpindah dari ‘D’ ke ‘L’ di tengah pendakian tidak ada masalah,” kata Freddy saat ditemui sp-globalindo.co.id di Jakarta, akhir pekan lalu.
Baca Juga: Acosta Kalahkan Marquez Jadi Pebalap Paling Banyak Jatuh
Transmisi otomatis sebenarnya transmisi pintar. Saat menghadapi tanjakan, ada rintangan di depan, dan saat mengerem, transmisi otomatis otomatis menyesuaikan dan menurunkan gigi, tambahnya.
Freddy mengatakan transmisi di posisi “D” membaca putaran roda dan pedal gas, sehingga dia mengetahui kebutuhan persneling yang benar.
Jadi jika keadaan melambat atau berhenti di tanjakan, otomatis otak transmisi akan turun jika diperlukan.
Freddy menjelaskan, posisi “L” berfungsi untuk membatasi perpindahan gigi. Dengan menggunakan posisi āLā; Transmisi hanya akan berjalan pada gigi rendah dan tidak akan berpindah ke gigi lebih tinggi. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.