Eksklusif Kompas.com: Kanker Paru Tak Hanya Ancam Perokok, Penjelasan dr Ang Peng Tiam lewat Wawancara Khusus
JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Anggapan kanker paru-paru hanya menyerang perokok ternyata hanya mitos belaka. Meski merokok merupakan salah satu faktor risiko utama kanker paru, tidak menutup kemungkinan kanker paru juga bisa menyerang orang yang bukan perokok.
Pada tahun 2021 Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Oncology, “Proporsi Pria dan Wanita yang Tidak Pernah Merokok dengan Kanker Paru-Paru di 7 Negara Bagian AS,” menemukan bahwa 12 dari 100 orang yang didiagnosis menderita kanker paru-paru tidak pernah merokok.
Studi tersebut juga mengungkap sejumlah temuan menarik. Di antara bukan perokok, kanker paru-paru lebih sering terjadi pada wanita, yaitu 16 persen dari seluruh kasus.
Kemudian, wanita berusia 20-49 tahun yang tidak merokok memiliki angka kejadian kanker paru lebih tinggi (28%) dibandingkan pria pada usia yang sama (19%).
Baca Juga: Tak Pernah Merokok, Mantan Dokter Inggris Mengidap Kanker Paru-Paru dengan Gejala Sakit Punggung
Fenomena ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari paparan asap rokok, polusi udara yang intens hingga faktor genetik.
Pada Kamis (14/11/2024), tim sp-globalindo.co.id berkesempatan mewawancarai Direktur Medis Parkway Cancer Center dan Kepala Konsultan Onkologi Medis Dr. Ang Peng Tiam tentang risiko kanker paru-paru pada orang yang tidak. mempunyai riwayat merokok
Wawancara lengkapnya menyusul.
Benarkah kanker paru bisa menyerang orang yang tidak merokok? Apa penyebab atau faktor lingkungan dari kanker paru-paru?
Ya, meski risikonya lebih tinggi pada kelompok perokok, namun non-perokok juga rentan terkena kanker paru-paru. Kasus ini lebih sering terjadi pada wanita Asia yang tidak merokok.
Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru. Faktor lain seperti asap rokok juga menjadi penyebab banyak kanker paru-paru. Untuk itu, kita harus mewaspadai bahayanya dan mengurangi paparan asap rokok.
Namun, ada faktor risiko lain yang juga berperan, seperti paparan polusi udara dan racun lingkungan.
Jika seseorang sering terpapar polusi udara seperti asap knalpot dan asap rokok, apakah ada kemungkinan terkena kanker paru-paru?
Seseorang yang sangat terpapar atau sering terpapar polusi udara, seperti gas buang dan asap dari lokasi konstruksi, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru.
Resikonya akan semakin besar dan semakin berbahaya bagi perokok serta banyaknya asap yang mencemari lingkungan.
Baca juga: Apa Ciri-Ciri Kanker Paru-Paru? Di bawah ini penjelasan dokter mengenai gejala dan diagnosis kanker paru-paru
Apa saja gejala umum kanker paru-paru? Jika mengalami gejala seperti di atas, kapan seseorang harus waspada dan memeriksakan diri?
Umumnya gejala kanker paru pada perokok dan bukan perokok berupa keluhan seperti batuk terus-menerus, sesak napas, dan nyeri dada.
Namun, pada kanker paru stadium awal, seseorang mungkin tidak merasakan gejala atau keluhan apa pun. Penyakit ini biasanya baru terdeteksi saat pasien menjalani rontgen paru atau CT scan untuk keperluan screening.
Seringkali, ketika seseorang mulai menyadari bahwa mereka mengalami banyak gejala kanker paru-paru, kanker mereka biasanya sudah berada pada stadium lanjut.
Oleh karena itu, bila keluhan tersebut sudah lama Anda alami atau gejala tidak kunjung membaik bahkan dalam waktu kurang lebih 2 minggu, segera konsultasikan ke dokter.
Bisakah kanker paru-paru didiagnosis lebih awal? Haruskah kelompok berisiko tinggi disaring?
Faktanya, kanker paru-paru bisa dideteksi sejak dini meski seseorang tidak menunjukkan gejala. Hal ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan dengan rontgen dada atau CT scan.
Skrining kanker paru dapat dilakukan dengan menggunakan CT scan dada dosis rendah. Biasanya cara ini dianjurkan bagi perokok berat dan dilakukan setahun sekali.
Baca juga: Mengenali Gejala Kanker Paru-Paru Pada Stadium Awal
Metode CT berbeda secara signifikan dengan CT scan pada umumnya karena dosis radiasinya lebih rendah dan dapat mengurangi paparan radiasi. Meski dosisnya lebih rendah, CT scan ini bisa mendeteksi kanker paru secara dini.
Dengan diagnosis dini, orang yang terdiagnosis memiliki peluang kesembuhan yang lebih baik.
Pengobatan dan pencegahan kanker paru-paru
Jika diagnosis pasien sudah pasti, apa yang harus dilakukan selanjutnya? Apakah ada pengobatan atau metode pengobatan khusus untuk pasien kanker paru?
Pengobatan kanker paru sangat bergantung dan disesuaikan berdasarkan diagnosis dan stadium pasien. Misalnya jika seseorang masih dalam tahap awal dan kankernya belum menyebar, maka pengobatan utamanya adalah operasi. Tapi mari kita kembali ke hasil diagnosisnya.
Jenis pengobatan seperti kemoterapi dan imunoterapi juga mungkin diberikan sebelum pasien menjalani operasi.
Namun, jika kanker sudah stadium lanjut dan kanker paru sudah menyebar, pembedahan bukan lagi pilihan. Pengobatan utama yang diberikan adalah penggunaan obat melalui mulut atau suntikan.
Bagaimana cara melindungi diri dari risiko kanker paru-paru, terutama bagi non-perokok yang tinggal bersama perokok? Adakah gaya hidup yang bisa diikuti untuk mengurangi risikonya?
Sayangnya, tidak ada cara untuk sepenuhnya menghindari risiko kanker paru-paru. Bagi perokok pasif yang sering terpapar asap rokok, penggunaan masker membantu menyaring asap yang terhirup.
Namun perlindungan yang diberikan oleh masker tersebut juga terbatas dan tidak dapat sepenuhnya mencegah kanker paru-paru.
Baca juga: Apakah Perokok Perlu Diagnosis Dini Kanker Paru?
Dari segi gaya hidup atau pola makan, tidak ada yang secara spesifik dapat membantu mengurangi risiko kanker paru-paru.
Sejauh ini penelitian belum dapat menemukan pola makan khusus yang dapat membantu mengurangi risiko kanker paru-paru. Misalnya, mengonsumsi vitamin atau mineral tertentu belum terbukti mengurangi risiko kanker paru-paru.
Ini dapat membantu menjauhkan semua orang dari merokok dan vaping.
Dr Ang berpesan, batuk merupakan salah satu gejala yang harus diwaspadai karena bisa jadi merupakan tanda kerusakan paru-paru.
Oleh karena itu, segera berhenti merokok dan lakukan pemeriksaan yang diperlukan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai layanan kesehatan terkait kanker, Anda dapat menghubungi Parkway Cancer Centre di 0811-1934-673 atau mengunjungi www.parkwaycancercentre.com.