SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

SP NEWS GLOBAL Gangguan Sistem Endokrin

sp-globalindo.co.id – Penyakit endokrin adalah sekelompok penyakit yang mempengaruhi sistem endokrin.

Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang mengatur fungsi tubuh menggunakan hormon.

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang berjalan melalui aliran darah untuk mempengaruhi tubuh.

Baca juga: 10 Jenis Penyakit atau Penyakit Endokrin

Bagian utama sistem endokrin adalah: hipotalamus, badan pineal, kelenjar pituitari, tiroid dan paratiroid, timus, kelenjar adrenal, testis, ovarium, pankreas.

Ini adalah bagian lain dari sistem endokrin yang mengatur berbagai proses termasuk metabolisme, reproduksi dan pertumbuhan. Mengapa

Gangguan endokrin memiliki penyebab yang berbeda-beda tergantung kondisinya.

Misalnya, akromegali dan sindrom Cushing sering kali disebabkan oleh tumor kelenjar adrenal atau hipofisis.

Tumor biasanya tidak bersifat kanker namun tetap memerlukan pengobatan untuk menyembuhkan penyakitnya.

Beberapa masalah disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.

Misalnya, hipertiroidisme dan hipotiroidisme berhubungan dengan jumlah hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid yang kurang aktif atau kurang aktif.

Baca juga: 11 Cara Meningkatkan Endorfin untuk Mengurangi Rasa Sakit dan Stres

Selain itu, kadar androgen yang tinggi pada wanita juga dapat menyebabkan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Terkadang, kondisi autoimun menyebabkan masalah endokrin.

Misalnya, diabetes tipe 1 disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas.

Penyakit Graves juga bersifat autoimun dan dapat menyebabkan hipertiroidisme. Sebuah simbol

Ada berbagai jenis gangguan endokrin dan gejalanya.

Beberapa contohnya antara lain: diabetes, hipertiroidisme, hipotiroidisme, sindrom Cushing, akromegali, sindrom ovarium polikistik (PCOS). Evaluasi

Gangguan endokrin menimbulkan berbagai gejala.

Banyak dari gejala-gejala ini mirip dengan penyakit lain.

Hal ini dapat mempersulit diagnosis gangguan endokrin dan mungkin memerlukan lebih banyak peralatan.

Baca juga: 8 makanan untuk meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh

Beberapa tes yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis gangguan endokrin antara lain: pencitraan, tes urin, seperti scan MRI, tes genetik, tes hormon, tes darah. Pemeliharaan

Tergantung pada jenis gangguan dan gejalanya, pilihan pengobatan untuk gangguan endokrin umumnya meliputi: Terapi hormon, seperti mengonsumsi suplemen untuk memulihkan hormon tertentu. Obat resep, yang membantu tubuh menghentikan atau memperlambat produksi hormon tertentu. Pembedahan atau pembedahan.

Gangguan endokrin sulit didiagnosis karena banyak gejala dan mirip dengan penyakit lain.

Siapapun yang memiliki gejala kelainan endokrin yang tidak biasa harus segera mencari pertolongan medis.

Jika gejalanya parah atau mengganggu kehidupan sehari-hari, maka perlu ke dokter.

Sebagian besar gangguan endokrin dapat diobati, namun beberapa memerlukan pengobatan seumur hidup.

Baca juga: Tak Hanya Kesehatan Reproduksi, Berikut 4 Kelebihan dan Kekurangan Estrogen

Beberapa kelainan endokrin dapat menimbulkan masalah seiring berjalannya waktu karena sinyal hormonal yang tidak seimbang mempengaruhi fungsi normal tubuh.

Misalnya, pada penyakit Addison dan hipotiroidisme, serangan atau komplikasi yang parah dapat menyebabkan masalah yang serius.

Diabetes juga dapat menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Komplikasi dari gangguan endokrin yang tidak diobati atau tidak terkontrol dengan baik dapat menjadi serius dan bahkan mengancam jiwa dalam beberapa kasus.

Beberapa masalah endokrin meliputi: kecemasan atau insomnia (pada sebagian besar kondisi tiroid) koma (pada hipotiroidisme) depresi (pada sebagian besar kondisi tiroid) penyakit jantung kerusakan otot cedera atau kegagalan kesehatan yang buruk. menghindari

Beberapa kelainan endokrin bersifat keturunan dan terjadi karena alasan yang tidak diketahui.

Namun, risiko terjadinya depresi bergantung pada faktor kesehatan.

Baca juga: 8 Makanan Peningkat Serotonin yang Bikin Perasaan Enak

Faktor risiko seperti diabetes melitus dan PCOS dapat dikurangi dengan cara: mengonsumsi makanan seimbang, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, mengurangi stres, dan tidur yang cukup, menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat, mengetahui riwayat kesehatan keluarga. Dengarkan berita terbaru dan pilih berita di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *