SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Tekno

Mengapa TikTok dan Capcut Diblokir AS?

sp-globalindo.co.id – Aplikasi media sosial TikTok telah diblokir di Amerika Serikat. Berdasarkan laporan Forbes, pengguna TikTok di Amerika Serikat sudah tidak bisa mengakses TikTok sejak Sabtu (18/1/2025), pukul 22.30 waktu setempat, atau satu setengah jam sebelum fajar.

Sebelumnya diberitakan, TikTok baru akan diblokir pada 19 Januari waktu AS. Artinya, beberapa pengguna mendapati akses mereka ke TikTok diblokir pada awalnya.

Tak hanya TikTok, aplikasi edit foto Capcut, game kartu digital Marvel Snap, Lemon8, dan game mobile Mobile Legends: Bang-bang (MLBB) juga diblokir di AS.

Baca Juga: Donald Trump Akan Buat Instruksi Presiden untuk Menyelamatkan TikTok Mengapa TikTok Dkk Diblokir?

Kesamaan dari semua aplikasi di atas adalah bahwa mereka terkait dengan perusahaan Cina, ByteDance. Lemon8 dimiliki oleh Heliophilia Pte. Ltd, sebuah perusahaan Singapura yang terkait dengan ByteDance.

Nantinya game MLBB juga dikembangkan oleh Moonton, anak perusahaan ByteDance. Begitu pula dengan Marvel Snap yang diterbitkan oleh Nuverse, pengembang game milik ByteDance. Sementara Capcut juga dimiliki oleh ByteDance, sama seperti TikTok.

Perusahaan tersebut mulai dikenal pemerintah AS karena dianggap terafiliasi dengan pemerintah China. Amerika Serikat menganggap TikTok dan aplikasi lain yang terkait dengan Tiongkok menimbulkan risiko keamanan nasional.

Oleh karena itu, alasan utama pemblokiran TikTok, serta beberapa aplikasi terkait lainnya, adalah karena kekhawatiran akan ancaman terhadap keamanan nasional Amerika Serikat.

Direktur FBI Chris Wray mengatakan perusahaan-perusahaan Tiongkok harus melakukan apa pun yang diinginkan pemerintah Tiongkok dalam hal berbagi informasi atau alat pemerintah Tiongkok.

Anggota Kongres juga melontarkan tuduhan lain bahwa “Tiongkok mempunyai saham emas di ByteDance,” yang memberinya kekuasaan atas TikTok.

TikTok membantahnya. TikTok mengatakan entitas yang berafiliasi dengan pemerintah Tiongkok hanya memiliki 1 persen dari anak perusahaan ByteDance, Douyin Information Service.

Baca Juga: CEO TikTok Diinterogasi DPR AS Selama 5 Jam

Kepemilikan tersebut disebut tidak memiliki pengaruh terhadap operasi global ByteDance di luar Tiongkok, termasuk TikTok.

Wray juga mengatakan, operasi TikTok di Amerika Serikat dapat dijadikan alat pemerintah China untuk melakukan propaganda.

“Ada kemungkinan pemerintah China dapat menggunakannya (TikTok) untuk mengontrol pengumpulan data dari jutaan pengguna atau untuk mengontrol algoritme rekomendasi, yang dapat digunakan untuk operasi pengaruh,” kata Wray kepada anggota parlemen AS beberapa waktu lalu, seperti dirangkum oleh Reuters. .

Mantan direktur Badan Keamanan Nasional, Paul Nakasone, mengatakan pada Maret 2023 bahwa dia prihatin dengan data yang dikumpulkan TikTok, serta algoritme yang digunakan untuk menyebarkan informasi kepada pengguna. “Undang-undang Lockdown” disahkan

Karena kekhawatiran akan ancaman terhadap keamanan nasional, pemerintah Amerika Serikat telah menyusun undang-undang (UU) yang membuka jalan bagi pemblokiran TikTok dan aplikasi asing lainnya yang dianggap berbahaya.

Pada bulan April 2024, Presiden Joe Biden secara resmi menandatangani undang-undang Perlindungan Orang Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan oleh Musuh Asing.

Undang-undang ini memberi TikTok dua pilihan. Pertama, TikTok wajib membuat perusahaan sendiri (divestasi) di AS atau memisahkannya dari induk perusahaan di China, ByteDance. Opsi lainnya adalah TikTok diblokir di AS.

Pemerintah AS melalui aturan tersebut memberi waktu sekitar enam bulan kepada TikTok atau hingga September 2024 untuk menjualnya ke perusahaan non-Tiongkok.

Baca juga: Joe Biden mengesahkan undang-undang yang mengancam akan memblokir TikTok di AS

Jika diperlukan, pemerintah AS akan memberikan tambahan waktu sekitar tiga bulan hingga Desember 2024 untuk mempercepat proses transaksi penjualan TikTok. Jika TikTok tidak dijual atau dipisahkan dari ByteDance dalam jangka waktu tersebut, aplikasi berbagi video pendek tersebut akan diblokir di AS.

Karena TikTok belum didivestasi, maka diblokir di Amerika Serikat pada 19 Januari 2025. Seperti disebutkan di atas, pengguna TikTok mulai tidak bisa mengakses TikTok sekitar tengah malam, sekitar Minggu (19/1/2025).

Namun, blokade tersebut hanya berumur pendek. Pasalnya pada Minggu (19/1/2025) sore sekitar pukul 12.00 waktu setempat, aplikasi ini mulai tersedia kembali. Artinya akses TikTok di Amerika Serikat telah diblokir lebih dari 12 jam.

Jika sudah bisa diakses kembali, pengguna TikTok akan menerima pesan notifikasi bertuliskan “Selamat datang kembali”.

Dalam pesannya, TikTok menyebut kembalinya akses TikTok berkat upaya Presiden terpilih Donald Trump.

“Sebagai hasil dari upaya Presiden Trump, TikTok kembali hadir di AS!” itulah isi pesannya.

Meski pengguna yang menginstal aplikasi TikTok di ponselnya, baik Android maupun iOS, sudah bisa mengakses layanan tersebut, namun aplikasi TikTok belum muncul di toko aplikasi Google Play Store dan Apple App Store, seperti dirangkum KompasTekno. dilansir The Verge, Senin (20/1/2025).

Sementara menurut laporan The Verge, aplikasi Capcut, Lemon8, dan Marvel Snap belum tersedia di AS.

Baca Juga: Drama 12 Jam TikTok Diblokir di AS dan Dipulihkan…Trump Beri Waktu 90 Hari

Sementara itu, Trump menyatakan akan mempertimbangkan untuk memberikan waktu 90 hari kepada TikTok. Masa jabatannya dimulai saat Trump resmi kembali menjabat sebagai presiden atau saat dilantik pada 20 Januari 2025 waktu AS.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *